Yehezkiel 11:6

"Kamu telah membunuh orang-orang ini di rumahmu dan mengisi jalan-jalan kota dengan mayat mereka."

ADIL

Firman Tuhan dalam Yehezkiel 11:6 adalah sebuah pernyataan yang sangat keras, menyoroti kebejatan dan kekejaman yang telah merajalela di tengah-tengah umat Tuhan. Ayat ini muncul dalam konteks penglihatan yang diterima oleh Nabi Yehezkiel di pembuangan di Babel, di mana ia melihat kondisi Yerusalem yang telah jatuh ke tangan bangsa Kasdim. Kata-kata ini bukan sekadar laporan sejarah, melainkan sebuah nubuat peringatan dan juga kritik tajam terhadap dosa-dosa yang dilakukan oleh para pemimpin dan penduduk Yerusalem.

"Kamu telah membunuh orang-orang ini di rumahmu dan mengisi jalan-jalan kota dengan mayat mereka." Ungkapan ini melukiskan gambaran kekacauan, ketidakadilan, dan hilangnya rasa kemanusiaan. Pembunuhan yang terjadi "di rumahmu" menyiratkan bahwa kejahatan ini dilakukan bahkan di tempat yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan keamanan. Pembunuhan tersebut tidak hanya terbatas pada pertempuran di medan perang, tetapi juga mencakup pembunuhan tanpa pandang bulu, mungkin terhadap orang-orang yang dianggap lemah, lemah, atau bahkan sesama warga yang tidak bersalah.

Penekanan pada "mengisi jalan-jalan kota dengan mayat mereka" menunjukkan skala kehancuran dan kekejaman yang mengerikan. Jalan-jalan, yang seharusnya menjadi tempat lalu lalang kehidupan, kini dipenuhi dengan kematian. Ini adalah bukti dari kegagalan total para pemimpin dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keselamatan warga. Mereka telah menyalahgunakan kekuasaan, mengganti hukum Tuhan dengan kehendak jahat mereka sendiri, dan membawa kota mereka ke ambang kehancuran.

Meskipun ayat ini terdengar mengerikan, penting untuk melihatnya dalam konteks yang lebih luas dari pesan kenabian Yehezkiel. Di tengah-tengah teguran keras ini, Tuhan juga memberikan janji pemulihan. Kehancuran Yerusalem adalah akibat dari dosa, tetapi bukan akhir dari segalanya. Tuhan menunjukkan bahwa meskipun umat-Nya berbuat kesalahan besar, kasih setia-Nya dan rencana penebusan-Nya tidak akan pernah goyah. Ayat-ayat selanjutnya dalam Yehezkiel 11 berbicara tentang pemulihan umat Tuhan, kembalinya mereka dari pembuangan, dan pemberian hati yang baru.

Bagi kita saat ini, Yehezkiel 11:6 mengingatkan akan pentingnya keadilan, kebenaran, dan belas kasih dalam setiap aspek kehidupan. Ayat ini mendorong kita untuk memeriksa hati kita sendiri dan masyarakat kita. Apakah ada bentuk-bentuk ketidakadilan, kekejaman, atau kesewenang-wenangan yang merajalela? Apakah kita telah membiarkan dosa merusak tatanan kehidupan kita? Pesan ini adalah panggilan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, agar kita tidak mengalami konsekuensi yang sama. Namun, di sisi lain, ayat ini juga menawarkan harapan. Tuhan melihat kehancuran, tetapi Dia juga berjanji untuk memulihkan. Sebagaimana Dia berjanji untuk memulihkan umat-Nya di masa lalu, demikian pula Dia berjanji untuk memulihkan kita ketika kita berseru kepada-Nya dengan hati yang tulus dan bertobat.