Yehezkiel 16:23

"Celakalah engkau! Engkau telah berbuat segala kekejian ini, firman Tuhan ALLAH."

Konteks dan Makna Yehezkiel 16:23

Ayat Yehezkiel 16:23 merupakan bagian dari nubuat besar Nabi Yehezkiel yang ditujukan kepada kota Yerusalem. Dalam pasal ini, Yerusalem digambarkan sebagai seorang perempuan yang ditinggalkan sejak lahir, kemudian diadopsi dan diperindah oleh Tuhan. Namun, bukannya setia, Yerusalem justru jatuh ke dalam dosa dan melakukan berbagai perbuatan keji, menyamai bahkan melampaui bangsa-bangsa di sekitarnya yang tidak mengenal Tuhan.

Ungkapan "Celakalah engkau!" adalah seruan peringatan keras yang menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran yang telah dilakukan Yerusalem. Kata "celakalah" seringkali diterjemahkan dari kata Ibrani yang menyiratkan malapetaka, kesengsaraan, atau kehancuran yang akan datang sebagai akibat dari dosa. Ini bukanlah sekadar teguran biasa, melainkan ramalan tentang konsekuensi yang tak terhindarkan dari penyimpangan rohani dan moral.

Penyebab "Segala Kekejian"

Dalam konteks pasal 16, "segala kekejian" yang dilakukan Yerusalem mencakup berbagai dosa, di antaranya:

Implikasi dan Peringatan

Ayat Yehezkiel 16:23 berfungsi sebagai pengingat yang kuat bahwa ketaatan kepada Tuhan tidak dapat ditawar. Tuhan menginginkan kesetiaan penuh dari umat-Nya. Dosa, sekecil apapun jika dibiarkan terus berlanjut, dapat membawa pada kerusakan yang lebih besar dan akhirnya mendatangkan murka ilahi. Seruan "celakalah engkau!" menekankan bahwa ada konsekuensi yang berat bagi setiap tindakan yang menentang kehendak Tuhan.

Bagi umat Tuhan di masa kini, ayat ini tetap relevan sebagai peringatan untuk senantiasa menjaga kekudusan hidup dan kesetiaan kepada Tuhan. Penekanan pada "segala kekejian" menunjukkan bahwa Tuhan melihat segala aspek kehidupan kita, baik yang bersifat spiritual maupun sosial. Komitmen kepada Tuhan haruslah tercermin dalam seluruh aspek perilaku kita. Kegagalan untuk melakukannya berarti kita berisiko mengalami kesuraman dan kehancuran, bukan karena Tuhan yang kejam, tetapi karena dosa memiliki konsekuensi yang merusak.