Yehezkiel 18:17 - Hidup Adil Itu Penting

"Ia menjauhkan tangannya dari orang yang lemah, tidak memeras dan tidak mengambil untung dari orang lain, tetapi melakukan apa yang adil, dan berlaku baik kepada orang yang tertindas."
ADIL DERMAWAN

Firman Tuhan yang tercatat dalam Kitab Yehezkiel pasal 18 ayat 17 memberikan sebuah gambaran yang jelas dan kuat mengenai karakter seorang yang benar di hadapan Tuhan. Ayat ini bukan sekadar sebuah deklarasi, melainkan sebuah panduan moral dan etika yang mendalam, sebuah cetak biru bagi kehidupan yang berkenan kepada Sang Pencipta. Di tengah hiruk pikuk dunia modern yang seringkali menuntut kita untuk bersaing, mendahului, bahkan mengorbankan orang lain demi kemajuan diri, pengingat akan pentingnya keadilan dan kepedulian ini menjadi semakin relevan.

"Ia menjauhkan tangannya dari orang yang lemah," kalimat pertama ini langsung menyoroti sikap aktif untuk tidak menindas. Ini bukan tentang pasifitas, tetapi tentang sebuah keputusan sadar untuk tidak mengeksploitasi mereka yang berada dalam posisi rentan. Dalam konteks sosial, ini bisa berarti tidak mengambil keuntungan dari ketidaktahuan, keterbatasan finansial, atau kurangnya kekuatan seseorang. Kehidupan yang benar adalah kehidupan yang tidak memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya, ayat ini menegaskan, "tidak memeras dan tidak mengambil untung dari orang lain." Frasa "memeras" menyiratkan penggunaan kekuasaan atau pengaruh untuk mendapatkan sesuatu secara tidak sah atau dengan cara yang memaksa. "Mengambil untung" dalam arti negatif menunjukkan keuntungan yang didapat melalui penipuan atau kecurangan. Keadilan sejati menuntut kejujuran dalam setiap transaksi dan interaksi. Tidak ada ruang bagi praktik bisnis yang tidak etis, penipuan, atau eksploitasi ekonomi dalam gaya hidup yang ingin menyenangkan Tuhan.

Inti dari kebenaran ini diungkapkan dalam frasa yang paling kuat: "tetapi melakukan apa yang adil, dan berlaku baik kepada orang yang tertindas." Ini adalah esensi dari kehidupan yang saleh. "Melakukan apa yang adil" berarti bertindak sesuai dengan standar kebenaran dan kebaikan Tuhan, memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya, dan selalu berpihak pada kebenaran. Ini adalah prinsip aktif yang mendorong seseorang untuk menegakkan keadilan.

Terlebih lagi, ayat ini tidak berhenti pada keadilan semata, tetapi melengkapinya dengan "berlaku baik kepada orang yang tertindas." Ini adalah panggilan untuk belas kasih dan empati. Orang yang tertindas adalah mereka yang menderita akibat ketidakadilan, kemiskinan, atau kekerasan. Kebaikan di sini melampaui sekadar tidak berbuat jahat; ia adalah tindakan proaktif untuk meringankan penderitaan, memberikan bantuan, dan menunjukkan kepedulian yang tulus. Inilah gambaran kekudusan yang diajarkan dalam Yehezkiel 18:17: sebuah kehidupan yang tidak hanya bebas dari kejahatan, tetapi juga penuh dengan kebaikan dan keadilan bagi sesama, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan.