Yehezkiel 18:27 - Keadilan Ilahi dan Pertobatan

"Apabila orang fasik berbalik dari segala dosa yang telah dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukannya, yang benar dan baik, ia pasti hidup, ia tidak akan mati."

Rahmat

Ayat Yehezkiel 18:27 adalah sebuah pernyataan yang sangat kuat mengenai keadilan dan belas kasihan Allah. Ayat ini menekankan bahwa Allah tidak menghukum semata-mata berdasarkan masa lalu seseorang, tetapi juga melihat perubahan hati dan tindakan mereka. Inti dari pesan ini adalah harapan dan kesempatan yang selalu terbuka bagi setiap individu untuk berbalik dari jalan yang salah.

Dalam konteks kitab Yehezkiel, banyak umat Israel yang merasa bahwa mereka menanggung dosa leluhur mereka. Namun, Allah melalui nabi Yehezkiel menegaskan prinsip tanggung jawab pribadi. Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatan mereka sendiri. Ayat ini secara spesifik menyatakan, "Apabila orang fasik berbalik dari segala dosa yang telah dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukannya, yang benar dan baik, ia pasti hidup, ia tidak akan mati." Ini adalah janji keselamatan yang luar biasa.

Frasa "berbalik dari segala dosa" mengindikasikan adanya pertobatan yang tulus dan total. Ini bukan sekadar penyesalan sesaat, melainkan perubahan mendasar dalam pola pikir dan perilaku. Orang tersebut harus meninggalkan kemaksiatan, kejahatan, dan semua tindakan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Lebih dari itu, ia juga harus "berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukannya, yang benar dan baik." Ini menunjukkan komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, melaksanakan prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, dan kasih.

Konsekuensi dari pertobatan sejati ini adalah "ia pasti hidup, ia tidak akan mati." Dalam teologi, "mati" di sini seringkali merujuk pada kematian rohani atau hukuman kekal. Sebaliknya, "hidup" berarti mendapatkan kembali hubungan yang benar dengan Allah, menikmati berkat-Nya, dan memperoleh kehidupan abadi. Janji ini memberikan gambaran tentang sifat Allah yang pengasih dan pemurah, yang selalu siap mengampuni mereka yang datang kepada-Nya dengan hati yang hancur dan keinginan yang tulus untuk berubah.

Ayat Yehezkiel 18:27 memiliki relevansi yang sangat besar bagi kehidupan kita hari ini. Ia mengingatkan bahwa tidak ada seorang pun yang terlalu berdosa sehingga tidak bisa diampuni. Selama masih ada kehidupan, masih ada kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Komitmen untuk hidup benar dan baik, serta ketekunan dalam firman-Nya, adalah kunci untuk mengalami hidup yang penuh makna dan harapan.

Penting untuk diingat bahwa pertobatan bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari perjalanan baru. Menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah memerlukan usaha terus-menerus, persekutuan yang erat dengan-Nya, dan ketaatan yang teguh. Namun, janji yang diberikan dalam Yehezkiel 18:27 memberikan kepastian bahwa setiap langkah ke arah kebaikan akan disambut dengan belas kasihan dan rahmat Tuhan yang tak terbatas.