Ayat Yehezkiel 25:12 ini merupakan bagian dari nubuat yang lebih luas dalam kitab Yehezkiel, yang mencakup penghakiman Tuhan atas bangsa-bangsa di sekitar Israel. Fokus utama dari ayat ini adalah penghakiman ilahi yang ditujukan kepada bangsa Edom, karena dosa-dosa dan kekejaman mereka terhadap umat Allah, yaitu bangsa Yehuda.
(Ilustrasi simbolis murka Tuhan terhadap Edom)
Bangsa Edom adalah keturunan Esau, saudara kembar Yakub (nenek moyang Israel). Sejak awal, hubungan antara keturunan Esau (Edom) dan keturunan Yakub (Israel) sering kali diliputi persaingan dan permusuhan. Namun, tindakan Edom yang disebutkan dalam ayat ini melampaui sekadar persaingan; mereka melakukan "pembalasan" dan "kesalahan besar" terhadap Yehuda. Ini menunjukkan adanya kebencian yang mendalam dan tindakan kekejaman yang disengaja. Kemungkinan besar, ini merujuk pada saat bangsa Babilonia menyerang dan menghancurkan Yerusalem, dan Edom turut mengambil keuntungan, menyerang orang-orang Yehuda yang melarikan diri, dan menunjukkan ketidakpedulian serta kegembiraan atas kehancuran saudara mereka.
Respon Tuhan dalam ayat ini sangat tegas. Dia menyatakan, "demikianlah Aku akan bertindak terhadap Edom." Ini adalah janji penghakiman yang tidak dapat dihindari. Tuhan tidak akan membiarkan kekejaman dan kebencian bangsa Edom berlalu begitu saja. Keadilan ilahi pasti akan ditegakkan. Frasa "Aku akan membinasakan dari sana orang-orang yang keluar dan orang-orang yang masuk" menunjukkan kehancuran total yang akan menimpa bangsa Edom. Tidak akan ada lagi yang tersisa, baik yang berkuasa maupun yang rakyat jelata, yang hidup maupun yang mati, yang akan luput dari penghakiman-Nya. Ini adalah peringatan keras tentang konsekuensi dari tindakan permusuhan dan kebencian, terutama terhadap umat pilihan Tuhan.
Penting untuk memahami konteks historis dan teologis dari Yehezkiel 25:12. Nubuat ini disampaikan pada masa kehancuran bangsa Israel dan Yerusalem, di mana umat Tuhan mengalami penderitaan yang luar biasa. Di tengah kepedihan itu, Tuhan melalui Yehezkiel menegaskan bahwa Dia melihat segala ketidakadilan dan kekejaman yang dilakukan terhadap umat-Nya. Penghakiman terhadap Edom bukan hanya tindakan balasan, tetapi juga penegasan kedaulatan Tuhan atas semua bangsa dan komitmen-Nya untuk membela umat-Nya.
Dosa Edom mencakup kesombongan, kegembiraan atas penderitaan orang lain (salah satu dosa yang dibenci Tuhan, lihat Amsal 24:17), dan partisipasi dalam kehancuran Yehuda. Tindakan mereka menunjukkan kurangnya kasih terhadap sesama, bahkan terhadap saudara sebangsanya, yang seharusnya menjadi prinsip dasar bahkan di antara bangsa-bangsa. Tuhan menghendaki keadilan dan belas kasihan. Ketika prinsip-prinsip ini dilanggar secara ekstrem, seperti yang dilakukan Edom, maka penghakiman tidak dapat dihindari.
Pada akhirnya, nubuat Yehezkiel 25:12 ini menjadi pengingat bahwa Tuhan adalah Allah yang adil. Dia tidak akan membiarkan kejahatan merajalela tanpa konsekuensi. Meskipun penghakiman-Nya terkadang tampak lambat, Ia pasti akan bertindak terhadap mereka yang menindas dan menyakiti umat-Nya, serta mereka yang menunjukkan kebencian dan kekejaman. Ini adalah janji penghiburan bagi mereka yang menderita dan peringatan bagi para penindas bahwa tangan Tuhan akan menjangkau mereka.