Tuhan

Yehezkiel 3:9

"Ia berkata kepadaku: 'Hai anak manusia, pergilah kepada kaum Israel dan sampaikanlah firman-Ku kepada mereka. Sebab engkau tidak diutus kepada bangsa yang bahasanya atau perkataannya tidak kamu mengerti, melainkan kepada kaum Israel."

Menerima Tugas Pemberitaan dengan Jelas

Ayat Yehezkiel 3:9 memiliki makna yang mendalam, terutama bagi para nabi dan setiap orang yang dipanggil untuk menyampaikan kebenaran. Ayat ini menggambarkan penerimaan tugas pemberitaan dari Tuhan kepada Nabi Yehezkiel. Tuhan secara spesifik menegaskan bahwa Yehezkiel diutus untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsanya sendiri, yaitu kaum Israel. Ini merupakan sebuah penegasan dan penguatan, bukan hanya sekadar instruksi.

Perbedaan penekanan pada "bangsa yang bahasanya atau perkataannya tidak kamu mengerti" menyoroti betapa pentingnya kejelasan komunikasi ilahi. Tuhan memilih untuk berbicara kepada Yehezkiel dalam bahasa yang dapat ia pahami, dan mengutusnya kepada kaum yang dapat ia jangkau dengan mudah secara linguistik maupun budaya. Ini bukan berarti Tuhan tidak dapat berbicara kepada bangsa lain atau melalui hambanya yang tidak mengerti bahasanya, tetapi dalam konteks ini, ada sebuah keintiman dan ketepatan sasaran dalam misi yang diberikan.

Bagi Yehezkiel, ini berarti tugasnya adalah menyampaikan firman Tuhan dengan jelas dan tanpa keraguan kepada umat pilihan-Nya. Ia tidak perlu khawatir tentang hambatan bahasa yang mungkin muncul jika ia diutus ke negeri asing yang tidak dikenalnya. Sebaliknya, ia harus fokus pada inti pesan yang diberikan Tuhan, yaitu membawa peringatan, teguran, atau penghiburan sesuai dengan situasi umat Israel.

Dalam kehidupan sehari-hari, ayat ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya menyampaikan kebenaran dengan cara yang dapat diterima dan dipahami oleh orang lain. Meskipun kita tidak selalu diutus secara literal untuk menjadi nabi, setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Kristus. Pemahaman yang jelas tentang pesan Injil dan kemampuan untuk menyampaikannya dengan cara yang relevan bagi pendengar kita adalah kunci. Yehezkiel diberi jaminan bahwa ia akan berbicara kepada orang-orang yang akan memahami apa yang ia katakan, memberinya kepercayaan diri untuk menjalankan misinya.

Penegasan dari Tuhan ini juga bisa diartikan sebagai karunia dan anugerah. Di tengah panggilan yang berat dan seringkali menakutkan, Tuhan memberikan Yehezkiel fondasi yang kuat: ia diutus kepada kaumnya sendiri, yang lebih dari siapa pun, dia seharusnya peduli dan ingin membawa mereka kembali kepada Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap tugas yang diberikan Tuhan, ada kasih dan perencanaan-Nya yang selalu menyertainya, memastikan bahwa kita diperlengkapi untuk melayani-Nya.