"Demikianlah firman TUHAN ALLAH: Aku akan menghancurkan segala kekayaan Mesir, dan yang tersisa di dalamnya akan dibinasakan. Akan ada banyak korban bergelimpangan karena pedang akan menjalar ke sana."
Kitab Yehezkiel penuh dengan nubuat-nubuat yang ditujukan kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Salah satu nubuat yang signifikan adalah yang ditujukan kepada Mesir, yang tercatat dalam pasal 30. Ayat keempat, khususnya, menggambarkan kehancuran yang akan menimpa negeri itu dengan sangat jelas dan gamblang. Ini bukan sekadar peringatan, melainkan sebuah deklarasi penghakiman yang pasti dari Allah.
Mesir, pada masa itu, adalah sebuah kekuatan besar yang sering kali menjadi sekutu Israel, namun juga kerap kali menyombongkan diri dan mengandalkan kekuatan duniawi serta berhala-berhalanya. TUHAN ALLAH menyatakan melalui Nabi Yehezkiel bahwa kesombongan dan ketergantungan Mesir pada kekuatannya sendiri akan membawa kehancuran. Frasa "Aku akan menghancurkan segala kekayaan Mesir" menunjukkan bahwa bukan hanya pasukan militernya yang akan hancur, tetapi juga kemakmuran, sumber daya, dan bahkan fondasi ekonomi mereka akan direnggut. Ini adalah pukulan telak yang akan melumpuhkan Mesir secara keseluruhan.
Gambaran "korban bergelimpangan karena pedang akan menjalar ke sana" sungguh mengerikan. Ini melukiskan kengerian perang dan kekerasan yang akan melanda Mesir. Pedang di sini adalah simbol dari kuasa penyerang yang datang untuk menghancurkan. Kata "menjalar" memberikan kesan bahwa kehancuran ini tidak akan terbatas pada satu area saja, melainkan akan menyebar luas dan tak terhindarkan. Bangsa Mesir akan mengalami penderitaan yang luar biasa, dan kematian akan merajalela.
Penghakiman ini sering kali dihubungkan dengan penyerbuan Babel di bawah Raja Nebukadnezar. Babel saat itu adalah alat di tangan Allah untuk menghukum bangsa-bangsa yang berdosa. Mesir, dengan segala kebanggaan dan kekuatan militernya, pada akhirnya akan takluk. Nubuat ini mengingatkan kita bahwa tidak ada bangsa atau kerajaan yang kebal terhadap murka Allah ketika mereka berpaling dari-Nya, menyombongkan diri, dan mengabaikan keadilan serta kebenaran.
Bagi umat Allah, nubuat semacam ini berfungsi sebagai pengingat akan kedaulatan Allah atas seluruh bumi. Allah tidak hanya peduli pada umat-Nya, tetapi juga memegang kendali atas nasib bangsa-bangsa. Nubuat Yehezkiel 30:4 mengajarkan bahwa kesombongan akan berujung pada kehancuran, dan hanya mereka yang berserah pada Allah yang akan menemukan perlindungan sejati. Ini adalah firman yang kuat dan mengajarkan pelajaran abadi tentang keadilan ilahi dan konsekuensi dari penolakan terhadap kehendak-Nya.