Yehezkiel 33:9 - Peringatan yang Penuh Tanggung Jawab

"Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang fasik itu dan ia dari kelakuannya yang fasik itu tidak berbalik, ia akan mati karena kesalahannya sendiri, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Peringatan Ketidakpedulian Akibat
Ilustrasi simbolis: Peringatan, Ketidakpedulian, dan Akibatnya.

Ayat Yehezkiel 33:9 menyampaikan sebuah pesan yang sangat kuat mengenai tanggung jawab individu dalam menyampaikan peringatan dan konsekuensi dari ketidakpedulian terhadap kebenaran. Dalam konteks firman Tuhan, peringatan ini tidak sekadar sebuah saran, melainkan sebuah mandat ilahi yang memiliki bobot moral dan spiritual yang mendalam. Tuhan menempatkan Yehezkiel sebagai penjaga bagi umat-Nya, dengan tugas utama untuk memperingatkan mereka ketika melihat bahaya yang akan datang, baik bahaya fisik maupun rohani.

Inti dari ayat ini adalah tentang hubungan timbal balik antara pemberi peringatan dan penerima peringatan. Bagi Yehezkiel, tugasnya adalah menyampaikan pesan Tuhan dengan jelas dan tanpa ragu. Ia tidak bertanggung jawab atas keputusan akhir individu tersebut, tetapi ia bertanggung jawab atas penyampaian pesan itu sendiri. Jika ia telah menyampaikan peringatan tersebut, dan orang yang diperingatkan memilih untuk tidak mendengarkan atau berubah, maka orang tersebut akan menanggung sendiri konsekuensi dari tindakannya. Namun, dalam hal ini, Yehezkiel, sang pemberi peringatan, telah memenuhi panggilannya dan menyelamatkan jiwanya dari pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

Konsep "menyelamatkan nyawamu" di sini memiliki makna yang berlapis. Pertama, secara harfiah, dengan memperingatkan orang lain, sang utusan Tuhan terhindar dari murka Tuhan yang mungkin menimpa dirinya jika ia lalai dalam tugasnya. Kedua, dan yang lebih penting, ini menunjukkan bahwa tanggung jawab moral kita meluas kepada orang lain. Di zaman sekarang, pesan Yehezkiel 33:9 tetap relevan. Kita semua, dalam berbagai kapasitas, bisa menjadi "penjaga" bagi orang lain. Baik itu sebagai orang tua bagi anak, pemimpin bagi jemaat, teman bagi sahabat, atau bahkan sebagai sesama warga dunia yang menyadari akan kebenaran dan kebaikan.

Kunci dari ayat ini adalah tindakan "memperingatkan". Ini berarti tidak hanya mengetahui kebenaran, tetapi juga menyampaikannya dengan cara yang efektif dan penuh kasih. Peringatan yang disampaikan tanpa kasih seringkali dianggap sebagai penghakiman, sementara peringatan yang tulus dan didasari kepedulian dapat membuka hati seseorang untuk berubah. Jika peringatan tersebut diabaikan, maka orang yang diperingatkanlah yang akan memikul beban kesalahannya. Ini adalah pengingat yang kuat bahwa kehendak bebas manusia memiliki konsekuensi yang nyata, dan setiap individu pada akhirnya bertanggung jawab atas jalan hidup yang mereka pilih.

Oleh karena itu, Yehezkiel 33:9 mengundang kita untuk merefleksikan peran kita dalam kehidupan orang lain. Apakah kita cukup berani untuk menyampaikan kebenaran, bahkan ketika itu sulit atau tidak populer? Apakah kita melakukannya dengan hati yang tulus dan penuh kasih? Dan apakah kita memahami bahwa ketika kita telah melakukan bagian kita, kita telah memenuhi panggilan kita dan, dalam pengertian spiritual, telah menyelamatkan diri kita sendiri dari potensi kelalaian yang dapat berujung pada kehancuran, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang yang kita cintai. Pesan ini adalah panggilan untuk kewaspadaan, keberanian, dan tanggung jawab yang mendalam.