Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab kenabian dalam Perjanjian Lama yang penuh dengan penglihatan, nubuat, dan pesan-pesan ilahi. Salah satu bagian yang paling menyentuh adalah pasal 34, di mana nabi Yehezkiel menyampaikan firman Tuhan mengenai para pemimpin Israel yang bertindak sebagai gembala bagi umat-Nya. Ayat ketiga dari pasal ini memberikan gambaran yang sangat tajam mengenai kelakuan para gembala yang tidak bertanggung jawab.
Pesan Menggugah dari Yehezkiel 34:3
Ayat ini secara lugas menyatakan sebuah tindakan eksploitasi. "Kamu memakan susunya, kamu memakaikan bulunya, domba-domba yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu tidak kamu makan." Pernyataan ini menggambarkan para pemimpin rohani Israel yang seharusnya mengayomi, melindungi, dan memberi makan umat Tuhan, justru memanfaatkan mereka demi keuntungan pribadi. Mereka menikmati hasil jerih payah dan "sumber daya" umat, seperti susu dan bulu domba, bahkan sampai menyembelih domba-domba yang paling sehat dan produktif, namun tidak pernah memberikan kembali atau memenuhi kebutuhan umat yang sesungguhnya.
Implikasi Gembala yang Jahat
Perilaku gembala yang digambarkan dalam Yehezkiel 34:3 menimbulkan banyak implikasi negatif. Pertama, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan. Pemimpin rohani diangkat untuk melayani, bukan untuk dilayani. Mereka memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk mensejahterakan kawanan mereka. Ketika mereka menyimpang dari peran ini, mereka tidak hanya merugikan umat, tetapi juga merusak tatanan ilahi.
Kedua, tindakan ini menyebabkan penderitaan bagi umat. Domba-domba yang seharusnya dirawat dengan baik, dibiarkan lemah, kelaparan, dan bahkan dibantai demi keuntungan sepihak. Ini mencerminkan kondisi umat yang mungkin diperas tenaganya, dieksploitasi hartanya, dan diabaikan kebutuhannya, baik secara fisik maupun spiritual.
Ketiga, Yehezkiel 34:3 menyoroti kegagalan moral para pemimpin yang seharusnya menjadi teladan. Moralitas pemimpin sangat krusial dalam menjaga kesehatan sebuah komunitas. Ketika para pemimpin jatuh dalam dosa keserakahan dan keegoisan, dampaknya akan merusak seluruh sendi kehidupan. Tuhan, melalui Yehezkiel, tidak tinggal diam terhadap ketidakadilan ini.
Janji Gembala yang Setia
Namun, pesan Tuhan dalam Yehezkiel 34 tidak berhenti pada kecaman. Setelah menggambarkan kegagalan para gembala yang ada, Tuhan berjanji untuk campur tangan secara langsung. Dia berfirman, "Aku sendiri akan mencari domba-domba-Ku dan memelihara mereka" (Yehezkiel 34:11). Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Utama yang akan menyelamatkan, mengumpulkan, dan memberi makan umat-Nya. Ini adalah janji yang memberikan harapan besar bagi umat yang tertindas.
Janji ini kemudian digenapi sepenuhnya dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Gembala yang baik. Yohanes 10:11 menyatakan, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." Yesus datang bukan untuk mengeksploitasi, tetapi untuk melayani, menyembuhkan, dan bahkan mengorbankan diri-Nya demi keselamatan umat-Nya. Dia memberikan kehidupan yang berkelimpahan, menuntun umat-Nya di jalan yang benar, dan memberikan perlindungan yang sejati.
Oleh karena itu, Yehezkiel 34:3 bukan hanya sebuah teguran bagi para pemimpin di masa lalu, tetapi juga sebuah pengingat bagi semua pemimpin gereja dan komunitas Kristen di masa kini. Kita dipanggil untuk meneladani Gembala yang Baik, mengasihi umat yang dipercayakan kepada kita dengan segenap hati, melayani tanpa pamrih, dan memberikan yang terbaik demi kesejahteraan mereka, sebagaimana Kristus telah melakukannya bagi kita. Jangan sampai kita tergolong sebagai gembala yang "memakan susunya, memakaikan bulunya, dan menyembelih dombanya" tanpa pernah memberi kembali. Mari kita belajar dari firman Tuhan ini untuk menjadi pelayan yang setia dan bertanggung jawab.