Ayat Yehezkiel 36:2 ini merupakan bagian dari nubuatan yang lebih besar yang disampaikan oleh Nabi Yehezkiel kepada bangsa Israel. Pada masa itu, bangsa Israel sedang berada dalam kondisi terpuruk, tanah mereka dikuasai, kota-kota mereka hancur, dan mereka tercerai-berai di pembuangan. Ayat ini secara spesifik menggambarkan kondisi geografis tanah Israel yang hancur dan terabaikan, seolah-olah bahkan gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, hingga reruntuhan kota menjadi saksi bisu dari kehancuran yang dialami. Frasa "menjadi mangsa dan tertawaan bangsa-bangsa tetangga" dengan jelas menunjukkan aib dan penghinaan yang ditanggung oleh umat Allah.
Namun, di balik gambaran kehancuran yang menyedihkan itu, tersimpan janji ilahi yang luar biasa. Ayat-ayat selanjutnya dalam pasal 36 ini berbicara tentang pemulihan yang akan dilakukan oleh Tuhan sendiri. Tuhan berfirman, bahwa Ia akan membersihkan bangsa-Nya dari kenajisan mereka, memberikan hati yang baru dan roh yang baru, serta mengembalikan mereka ke tanah perjanjian mereka. Tanah yang tadinya tandus dan hancur akan kembali subur, kota-kota yang runtuh akan dibangun kembali, dan bangsa Israel akan hidup dalam damai dan kemakmuran di bawah pemerintahan Tuhan.
Pesan dalam Yehezkiel 36:2, yang diikuti dengan janji-janji pemulihan, memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat percaya. Ini mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa parah keadaan kita, seberapa besar kehancuran yang kita alami, atau seberapa rendah martabat kita di mata dunia, Tuhan memiliki kuasa dan kehendak untuk memulihkan. Pemulihan yang dijanjikan Tuhan bukan hanya pemulihan fisik atau geografis, tetapi juga pemulihan spiritual dan emosional. Ia sanggup mengubah hati yang keras menjadi hati yang lembut, roh yang patah menjadi roh yang kuat, dan kehidupan yang penuh keputusasaan menjadi kehidupan yang penuh harapan.
Tuhan menyebutkan gunung-gunung dan lembah-lembah sebagai saksi, menyiratkan bahwa seluruh alam semesta pun menyaksikan tindakan keadilan dan kasih-Nya. Ini adalah bukti bahwa pemulihan yang Ia berikan adalah sesuatu yang nyata dan menyeluruh. Bagi kita yang mungkin sedang menghadapi 'gunung-gunung' kesulitan, 'lembah-lembah' kesedihan, atau 'reruntuhan' harapan dalam hidup, ayat ini memberikan penghiburan dan kepastian bahwa Tuhan hadir. Ia melihat kehancuran kita, mendengar ratapan kita, dan Ia berjanji untuk bertindak.
Oleh karena itu, Yehezkiel 36:2 bukan hanya sekadar catatan sejarah masa lalu, melainkan sebuah undangan untuk menaruh kepercayaan penuh kepada Allah yang Maha Kuasa. Ia adalah Allah yang mampu membangkitkan kembali apa yang tampaknya telah mati, membangun kembali apa yang telah hancur lebur, dan memulihkan apa yang telah hilang. Janji-Nya adalah "ya" dan "amin," dan Ia sanggup melakukan jauh lebih limpah dari pada yang kita doakan atau pikirkan.