"Dan katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN ALLAH: Sesungguhnya, Aku akan mengambil orang Israel dari antara bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi, dan Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan membawa mereka pulang ke tanah mereka."
Ilustrasi visualisasi pengumpulan dan pemulihan.
Ayat Yehezkiel 37:21 merupakan salah satu firman nubuat yang paling mengharukan dan penuh harapan dalam Perjanjian Lama. Ayat ini datang pada saat bangsa Israel sedang berada dalam pembuangan di Babel, sebuah periode kelam yang dipenuhi dengan keputusasaan dan perasaan ditinggalkan oleh Allah. Dalam konteks sejarahnya, bangsa Israel telah mengalami kehancuran Yerusalem dan Bait Suci, serta terpecah belah di antara bangsa-bangsa asing. Mereka merasa identitas dan keberadaan mereka sebagai umat pilihan Allah terancam punah.
Namun, melalui nabi Yehezkiel, Allah memberikan janji yang luar biasa. Ayat ini bukanlah sekadar pernyataan, melainkan sebuah deklarasi kuasa ilahi yang menggarisbawahi kesetiaan Allah kepada perjanjian-Nya. Tuhan berfirman, "Beginilah firman TUHAN ALLAH: Sesungguhnya, Aku akan mengambil orang Israel dari antara bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi, dan Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan membawa mereka pulang ke tanah mereka." Kata "sesungguhnya" menegaskan ketegasan dan kepastian dari janji ini. Allah tidak hanya akan memulihkan mereka secara fisik, tetapi juga secara spiritual dan nasional.
Visi tentang tulang-tulang kering yang dihidupkan kembali dalam pasal 37 sebelumnya, mengawali janji ini. Visi tersebut melambangkan ketidakmungkinan pemulihan Israel dalam kekuatan mereka sendiri. Namun, Allah yang berkuasa atas kehidupan dan kematian, sanggup membangkitkan kembali umat-Nya dari keadaan yang tampak tanpa harapan. Yehezkiel 37:21 secara spesifik berbicara tentang tindakan aktif Allah dalam mengumpulkan umat-Nya. Kata "mengambil" dan "mengumpulkan" menunjukkan inisiatif ilahi. Allah tidak menunggu sampai mereka kembali sendiri, tetapi Dia aktif mencari, mengumpulkan, dan membawa mereka pulang.
Implikasi dari ayat ini sangat mendalam. Pertama, ini adalah janji pemulihan nasional dan geografis. Umat Israel akan kembali ke tanah perjanjian mereka, Yerusalem akan dibangun kembali, dan mereka akan hidup kembali sebagai bangsa yang bersatu di bawah kepemimpinan yang ditunjuk Allah. Kedua, ini adalah janji pemulihan identitas. Mereka akan kembali menjadi umat Tuhan yang dikenali dan dikasihi-Nya. Ketiga, ini adalah gambaran yang mengarah pada pemulihan yang lebih besar dalam Kristus. Umat Kristen sering menafsirkan pengumpulan ini tidak hanya secara fisik, tetapi juga sebagai pengumpulan semua orang percaya dari segala bangsa ke dalam Kerajaan Allah melalui iman kepada Yesus Kristus.
Janji dalam Yehezkiel 37:21 menegaskan karakter Allah yang setia, penuh kasih, dan berkuasa. Di tengah penderitaan dan ketidakpastian, umat Tuhan selalu dapat bersandar pada janji-janji-Nya. Ayat ini menjadi pengingat bahwa tidak ada situasi yang terlalu sulit bagi Allah untuk dipulihkan, dan bahwa harapan selalu ada bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Janji ini terus bergema, memberikan kekuatan dan keyakinan kepada umat Tuhan di sepanjang zaman.