"Demikianlah firman Tuhan ALLAH: Bukankah Engkau yang Aku maksud pada zaman dahulu, dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, nabi-nabi Israel, yang pada zaman itu, bertahun-tahun, bernubuat bahwa Aku akan mendatangkan engkau melawan mereka?"
Ayat Yehezkiel 38:17 merupakan sebuah pernyataan ilahi yang kuat, mengingatkan kita akan rencana dan kehendak Tuhan yang telah ditetapkan sejak dahulu kala. Ayat ini secara khusus merujuk pada nubuat mengenai suatu peristiwa besar yang akan melibatkan bangsa-bangsa dan umat Tuhan. Tuhan, melalui nabi Yehezkiel, menegaskan bahwa peristiwa ini bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba atau kebetulan, melainkan telah direncanakan dan diwartakan oleh para nabi-Nya selama berabad-abad. Ini menunjukkan kedalaman dan kekekalan rencana Tuhan.
Kata "Engkau" dalam ayat ini sering diinterpretasikan merujuk kepada Gog dari tanah Magog, seorang tokoh atau koalisi bangsa-bangsa yang akan bangkit melawan umat Tuhan pada akhir zaman, sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 38 dan 39 Kitab Yehezkiel. Tuhan mengingatkan bahwa kebangkitan Gog ini bukanlah tanpa sepengetahuan-Nya. Sebaliknya, Tuhan adalah "Aku" yang dimaksud dalam nubuat tersebut. Ini menegaskan kedaulatan Tuhan atas segala peristiwa sejarah, bahkan yang tampaknya paling mengerikan sekalipun.
Penegasan "pada zaman dahulu, dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, nabi-nabi Israel, yang pada zaman itu, bertahun-tahun, bernubuat" sangatlah penting. Ini menunjukkan bahwa firman Tuhan disampaikan secara progresif dan konsisten melalui para nabi-Nya. Para nabi, dalam ketekunan dan kesetiaan mereka, telah menyuarakan peringatan dan ramalan mengenai rencana ilahi ini. Kesabaran Tuhan dalam menyampaikan kehendak-Nya, bahkan melalui nabi-nabi yang berbeda di berbagai era, memperlihatkan belas kasihan-Nya sekaligus ketegasan-Nya dalam menepati janji-Nya, baik janji penghakiman maupun janji pemulihan.
Relevansi Yehezkiel 38:17 bagi pembaca masa kini adalah sebuah pengingat bahwa Tuhan memegang kendali. Di tengah ketidakpastian dunia dan berbagai gejolak geopolitik, ayat ini menawarkan perspektif ilahi. Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dunia, termasuk potensi konflik antar bangsa, dapat dilihat dalam terang nubuat Kitab Suci. Pernyataan Tuhan bahwa Ia telah merencanakan dan memberitahukan semua ini, memberi kita dasar untuk percaya bahwa ada tujuan yang lebih besar di balik setiap kejadian.
Memahami ayat ini mengajak kita untuk lebih mendalami Kitab Suci, mencari kebijaksanaan Tuhan, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ini bukan hanya tentang peristiwa masa depan, tetapi juga tentang hubungan kita dengan Tuhan saat ini. Nubuat ini, yang telah diwartakan berabad-abad lalu, terus bergema, mengingatkan kita akan kesetiaan Tuhan pada firman-Nya dan kedekatan akhir dari rencana-Nya yang agung. Ini adalah undangan untuk tetap berjaga-jaga, beriman, dan menantikan penggenapan janji-janji-Nya dengan penuh pengharapan.