"Dan penduduk kota-kota Israel akan keluar dan menyalakan api dari senjata itu, perisai dan seluruh perlengkapan, busur dan anak panah, lembing dan tombak. Mereka akan menyalakan api dari senjata itu selama tujuh tahun."
Ayat Yehezkiel 39:9 menggambarkan sebuah skenario yang kuat dan simbolis tentang akhir dari sebuah konflik besar dan kemenangan yang menentukan. Nubuat ini bukan sekadar ramalan tentang pertempuran fisik, melainkan sebuah gambaran tentang bagaimana sisa-sisa perlawanan musuh akan menjadi sumber daya yang melimpah, yang tanda kemenangan dan pemulihan. Frasa "menyalakan api dari senjata itu selama tujuh tahun" menekankan skala kehancuran dan durasi dampak dari kemenangan tersebut. Ini bukan sekadar kemenangan sesaat, tetapi sebuah momen transformatif yang akan mengubah lanskap secara fundamental.
Dalam konteks yang lebih luas, Kitab Yehezkiel sering kali membahas tema penghakiman ilahi terhadap musuh-musuh Israel, diikuti dengan pemulihan dan janji masa depan bagi umat Tuhan. Ayat 39:9, khususnya, merujuk pada serangan akhir terhadap umat Tuhan yang akan digagalkan oleh intervensi ilahi. Senjata-senjata yang seharusnya digunakan untuk kehancuran justru akan menjadi simbol kemakmuran dan keamanan yang berlanjut, karena akan digunakan sebagai bahan bakar untuk waktu yang sangat lama. Ini menyiratkan bahwa tidak hanya musuh yang akan dihancurkan, tetapi juga segala alat yang mereka gunakan untuk melakukan kejahatan akan dilucuti dari kekuatannya.
Penggunaan "tujuh tahun" sebagai periode pembakaran juga memiliki resonansi simbolis dalam Alkitab. Angka tujuh sering kali melambangkan kesempurnaan atau kelengkapan. Dalam hal ini, tujuh tahun dapat menunjukkan bahwa pembersihan dan pemulihan setelah peperangan akan sangat menyeluruh dan lengkap. Tidak ada senjata yang tersisa yang dapat mengancam umat Tuhan lagi. Seluruh infrastruktur perang musuh akan dilenyapkan, digantikan oleh masa damai yang panjang dan berkah.
Lebih jauh lagi, ayat ini juga berbicara tentang bagaimana umat Tuhan sendiri akan mengambil bagian dalam proses pasca-konflik ini. Mereka yang tadinya mungkin merasa rentan dan terancam, kini akan menjadi orang-orang yang memanen hasil dari kemenangan. Mereka akan keluar dari kota-kota mereka, bukan untuk bersembunyi atau melarikan diri, tetapi untuk mengumpulkan dan memanfaatkan sisa-sisa kekalahan musuh. Ini adalah gambaran yang kuat tentang pembalikan nasib, di mana yang lemah menjadi kuat, dan yang terancam menjadi penguasa atas sisa-sisa musuhnya.
Kemenangan yang digambarkan dalam Yehezkiel 39:9 bukan hanya kemenangan militer, tetapi kemenangan moral dan spiritual. Ini menunjukkan bahwa Tuhan akan membersihkan dunia dari kekuatan jahat dan membuktikan kedaulatan-Nya. Senjata-senjata yang dulunya digunakan untuk menyebarkan ketakutan dan kehancuran, kini menjadi bukti nyata akan keagungan dan kuasa Allah yang mampu mengubah segala sesuatu, bahkan sisa-sisa peperangan, menjadi sumber kehidupan dan keamanan bagi umat-Nya. Kisah ini mengingatkan kita akan janji Tuhan untuk melindungi umat-Nya dan membawa mereka kepada keadaan kemakmuran yang langgeng.