"Dan di sudut-sudut pelataran luar di sebelah utara terdapat beranda-beranda dan lantai-lantai, masing-masing dengan dua belas hasta, dan panjangnya tiga puluh hasta."
Kitab Yehezkiel, pasal 40, menyajikan sebuah visi profetik yang mendetail mengenai sebuah kenisah baru. Gambaran ini bukan sekadar rancangan arsitektur semata, melainkan sarat dengan makna teologis dan simbolis yang mendalam bagi bangsa Israel. Ayat 30, yang menyebutkan tentang "sudut-sudut pelataran luar di sebelah utara terdapat beranda-beranda dan lantai-lantai, masing-masing dengan dua belas hasta, dan panjangnya tiga puluh hasta," memberikan gambaran spesifik mengenai ukuran dan penataan elemen-elemen penting dari kenisah tersebut.
Fokus pada "beranda-beranda dan lantai-lantai" mengindikasikan adanya area-area publik yang dirancang untuk kenyamanan dan mungkin untuk berbagai kegiatan ibadah atau pertemuan. Ukuran dua belas hasta (sekitar 6 meter) dan tiga puluh hasta (sekitar 15 meter) menunjukkan proporsi yang monumental, mencerminkan kemuliaan dan kebesaran Tuhan yang akan hadir di tempat itu. Penempatan di sudut-sudut pelataran luar, khususnya di sisi utara, mungkin memiliki signifikansi spiritual tertentu yang terkait dengan orientasi ibadah atau pembagian area dalam kompleks kenisah.
Angka dua belas sering kali diasosiasikan dengan suku-suku Israel atau rasul-rasul dalam Perjanjian Baru, menunjukkan relevansi universal dan kelengkapan umat Allah. Sementara itu, angka tiga puluh bisa melambangkan kelimpahan atau kepenuhan. Kombinasi dimensi ini menciptakan gambaran tentang sebuah struktur yang kokoh, luas, dan terencana dengan baik, yang dirancang untuk menyambut umat dengan segala kemuliaan.
Visi kenisah ini melampaui sekadar bentuk fisik. Ini berbicara tentang pemulihan dan kehadiran ilahi yang penuh kemuliaan setelah masa pembuangan. Yehezkiel menggambarkan sebuah tempat di mana persekutuan antara Allah dan umat-Nya akan terjalin kembali dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setiap detail, termasuk dimensi beranda dan lantai, adalah bagian dari gambaran keseluruhan tentang keagungan, keteraturan, dan kekudusan kehadiran Allah.
Bagi umat percaya, studi mengenai Yehezkiel 40:30 dapat menjadi pengingat akan pentingnya membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan, merancang kehidupan spiritual yang teratur, dan menghargai setiap aspek dari ibadah dan persekutuan. Visi ini tetap relevan, mengingatkan kita bahwa Allah layak mendapatkan yang terbaik dalam segala hal yang kita persembahkan kepada-Nya, baik dalam struktur fisik peribadatan maupun dalam hati dan kehidupan kita. Keindahan dan keteraturan yang digambarkan dalam ayat ini menjadi cerminan dari sifat Allah sendiri.