Yehezkiel 46:14

"Inilah korban harian yang harus kamu persembahkan: domba jantan berumur setahun yang tidak bercela, dua ekor setiap hari sebagai korban bakaran."

Ayat Yehezkiel 46:14 memberikan gambaran yang jelas tentang rutinitas ibadah yang dijadwalkan dalam Bait Allah yang diperbaharui. Fokus utama ayat ini adalah pada "korban harian," yang terdiri dari dua domba jantan berumur setahun yang tidak bercela. Ini bukan sekadar ritual tanpa makna, melainkan sebuah penegasan terus-menerus akan pengabdian kepada Tuhan dan pengakuan atas kemurnian yang Dia tuntut dari umat-Nya.

Konsep "korban harian" menunjukkan pentingnya konsistensi dan kesetiaan dalam hubungan dengan Tuhan. Ibadah bukan hanya kegiatan sesekali atau momen luar biasa, tetapi harus menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dua ekor domba jantan melambangkan kelimpahan dan kesempurnaan. Angka dua sering kali melambangkan kesaksian atau keutuhan, dan pengorbanan ganda ini mungkin menegaskan kembali penerimaan Tuhan terhadap umat-Nya yang bersungguh-sungguh.

Persyaratan "tidak bercela" sangat krusial. Ini mengajarkan bahwa persembahan yang layak bagi Tuhan haruslah yang terbaik dari yang kita miliki. Domba jantan yang sehat, utuh, dan tanpa cacat mewakili penyerahan diri yang tulus dan tanpa kepura-puraan. Dalam konteks modern, ini bisa diartikan sebagai memberikan waktu, talenta, dan sumber daya kita dengan hati yang penuh sukacita dan integritas, bukan sekadar kewajiban.

Persembahan harian ini juga berfungsi sebagai pengingat akan sifat dosa dan kebutuhan akan penebusan. Meskipun domba jantan adalah hewan, pengorbanannya di hadapan Tuhan memiliki makna simbolis yang mendalam. Ini menunjuk pada Sang Domba Allah yang sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus, yang pengorbanannya yang sempurna dan sekali saja mencakup semua kebutuhan penebusan manusia. Dalam Bait Allah yang digambarkan Yehezkiel, ritus ini adalah bayangan dari realitas surgawi.

Tatanan ibadah yang rinci ini menunjukkan bahwa Tuhan peduli pada detail dalam penyembahan kepada-Nya. Persembahan yang konsisten dan tanpa cela adalah ekspresi iman yang hidup. Yehezkiel 46:14 tidak hanya berbicara tentang aturan ibadah kuno, tetapi juga tentang prinsip-prinsip spiritual yang abadi: konsistensi, kemurnian, dan penyerahan diri total kepada Tuhan. Ini adalah undangan bagi setiap orang untuk mendekati Tuhan dengan hati yang bersih dan komitmen yang teguh, menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk mempersembahkan yang terbaik bagi-Nya.