"Dan batasnya dari sebelah barat adalah Laut Besar, dan dari sebelah utara, itu adalah Laut Besar; dan laut yang Anda lihat adalah Laut Besar."
Ayat Yehezkiel 47:18 memberikan gambaran yang jelas mengenai batas-batas geografis dari tanah yang dijanjikan, terutama berfokus pada batas barat dan utara yang diidentifikasi dengan "Laut Besar". Istilah "Laut Besar" dalam konteks Alkitab seringkali merujuk pada Laut Tengah, yang membentang luas di sebelah barat Israel. Ayat ini bukan hanya sekadar penanda lokasi, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mendalam terkait pemulihan, berkat, dan kekuasaan ilahi. Dalam visi Yehezkiel, penggambaran tanah yang dibatasi oleh laut ini menegaskan luasnya dan kemakmuran yang akan dialami oleh umat Allah.
Perlu dicatat bahwa penafsiran mengenai "Laut Besar" di sini dapat bervariasi. Bagi sebagian orang, ini merujuk pada Laut Tengah. Namun, dalam konteks visi Yehezkiel yang seringkali bersifat profetik dan simbolis, "Laut Besar" bisa juga melambangkan keluasan dan kedalaman berkat serta kehadiran Tuhan yang akan memenuhi seluruh penjuru tanah. Ketergantungan pada "Laut Besar" sebagai batas, baik di barat maupun utara, menggarisbawahi pentingnya aspek air dalam visi pemulihan Yehezkiel, yang sering kali diasosiasikan dengan kehidupan, penyucian, dan berkat ilahi.
Konsep "Laut Besar" dalam Yehezkiel 47:18 sangat berkaitan erat dengan penglihatan sungai kehidupan yang mengalir dari Bait Allah di pasal yang sama. Sungai yang terus membesar ini membawa kehidupan ke mana pun ia mengalir, menyembuhkan air yang asin, dan membuat tanah menjadi subur. Batas yang ditetapkan oleh laut, baik di barat maupun utara, menunjukkan bahwa berkat ilahi yang berasal dari hadirat Tuhan akan melampaui batas-batas geografis yang kita kenal. Ini adalah janji pemulihan yang total dan berkelimpahan, di mana sumber kehidupan sejati tidak terbatas.
Di tengah-tengah gambaran geografis ini, terdapat makna teologis yang kuat. Batas-batas yang ditetapkan menekankan kepemilikan dan kelimpahan yang diberikan oleh Tuhan. Laut yang luas menjadi saksi bisu dari kemakmuran dan keamanan yang akan dinikmati oleh umat-Nya. Penekanan pada "Laut Besar" sebagai batas yang sama di dua arah yang berbeda (barat dan utara) dapat mengindikasikan cakupan yang luas dari janji Tuhan, menembus segala arah. Ini adalah visi pengharapan yang kuat, khususnya bagi bangsa Israel yang saat itu berada dalam pembuangan dan merindukan kembali tanah mereka.
Bagi kita saat ini, Yehezkiel 47:18 mengingatkan bahwa berkat Tuhan tidak terbatas. Sama seperti laut yang luas dan dalam, kasih karunia dan pemulihan yang ditawarkan-Nya jauh melampaui pemahaman dan kemampuan kita. Penglihatan tentang batas-batas tanah yang ditentukan oleh "Laut Besar" menjadi pengingat akan kemurahan hati Tuhan yang tak terhingga. Air kehidupan yang mengalir dari hadirat-Nya akan terus memperluas jangkauannya, membawa kesuburan, penyembuhan, dan kehidupan baru bagi siapa saja yang merespons panggilan-Nya. Visi ini memperkuat keyakinan kita bahwa sumber kehidupan sejati dan berkat yang berkelimpahan selalu tersedia bagi umat yang percaya.