"Adapun batas sebelah utara: dari Laut Besar ke arah Hazar-Enon, sampai ke Sidon."
Ayat Yehezkiel 47:20, bersama dengan ayat-ayat di sekitarnya, melukiskan gambaran visi kenabian yang luar biasa dari Yehezkiel mengenai pemulihan dan berkat yang melimpah bagi umat Allah. Dalam konteks visi tentang bait Allah yang baru dan aliran air kehidupan yang keluar dari bawah ambang pintu bait itu, ayat ini secara spesifik menetapkan batas-batas geografis dari tanah perjanjian yang dipulihkan. Khususnya, bagian ini berbicara tentang batas sebelah utara yang membentang dari Laut Besar hingga Sidon, sebuah kawasan yang memiliki signifikansi historis dan geografis yang penting.
Laut Besar, yang sering diidentifikasi sebagai Laut Mediterania, merupakan titik referensi utama yang melambangkan keluasan dan jangkauan. Penambahan Hazar-Enon dan Sidon sebagai penanda batas menunjukkan bahwa pemulihan yang digambarkan ini tidak hanya bersifat rohani semata, tetapi juga mencakup pemulihan wilayah fisik yang diberkati oleh Allah. Sidon sendiri merupakan kota pelabuhan kuno yang strategis di pantai Fenisia, yang menandakan bahwa berkat Allah akan meluas hingga ke wilayah-wilayah yang sebelumnya mungkin dikuasai oleh bangsa lain atau bahkan menjadi pusat pengaruh asing.
Visi ini sering ditafsirkan dalam konteks eskatologis, yaitu sebagai gambaran tentang kerajaan Allah di bumi yang akan datang, di mana berkat Allah akan dicurahkan secara berlimpah. Aliran air kehidupan yang keluar dari bait Allah melambangkan sumber anugragrah dan kehidupan rohani yang senantiasa mengalir dari hadirat Allah. Batas-batas geografis yang disebutkan dalam Yehezkiel 47:20 menggarisbawahi keutuhan dan kelimpahan berkat tersebut. Tanah yang dipulihkan akan menjadi tanah yang subur, diberkati, dan aman di bawah pemerintahan Allah.
Selain itu, penyebutan batas utara ini dapat dihubungkan dengan klaim kedaulatan Allah atas seluruh bumi. Ketika Allah memulihkan umat-Nya dan tanah mereka, Ia menunjukkan bahwa Ia adalah penguasa segala sesuatu. Penaklukan dan perluasan wilayah yang terlukis dalam ayat ini bukanlah tentang penindasan, melainkan tentang pemulihan dan pemberdayaan umat Allah agar mereka dapat hidup dalam kelimpahan dan kedamaian sesuai dengan kehendak-Nya. Ini juga bisa menjadi gambaran tentang jangkauan Injil yang akan meluas ke berbagai penjuru dunia, membawa kehidupan dan pemulihan.
Secara spiritual, Yehezkiel 47:20 mengingatkan kita bahwa Allah memiliki rencana yang komprehensif bagi umat-Nya. Berkat-Nya tidak terbatas dan dapat mencakup semua aspek kehidupan, mulai dari pemulihan rohani hingga kesejahteraan fisik dan teritorial. Penting bagi kita untuk merespons visi ini dengan iman, menantikan penggenapan janji-janji Allah, dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Kerajaan-Nya yang mengalirkan kehidupan dan kebaikan ke sekeliling kita. Batas-batas yang ditetapkan bukanlah untuk membatasi berkat, melainkan untuk menegaskan luasnya dan kepastiannya.