Ayat Yehezkiel 47:4 ini adalah bagian dari penglihatan kenabian yang luar biasa yang diterima oleh Nabi Yehezkiel. Dalam penglihatan ini, Yehezkiel dibawa ke pintu gerbang timur Bait Allah dan diperlihatkan sumber air yang mulai mengalir dari bawah ambang pintu rumah TUHAN. Air ini tidaklah biasa; ia terus bertambah dalam dan lebar seiring perjalanannya ke arah timur, mengalir ke lembah yang tadinya kering dan tandus.
Sumber air yang berasal dari Bait Allah ini memiliki makna spiritual yang sangat kaya. Bait Allah adalah tempat kediaman Allah, pusat penyembahan dan persekutuan umat-Nya. Oleh karena itu, air yang mengalir dari sana melambangkan kehidupan ilahi, kesegaran rohani, dan berkat yang melimpah yang berasal langsung dari hadirat Allah sendiri. Di tengah-tengah lingkungan yang mungkin mengalami kekeringan spiritual atau kehancuran, penglihatan ini menawarkan harapan yang cerah tentang pemulihan dan kehidupan baru.
Pertumbuhan air yang terus menerus, dari setinggi mata kaki, lutut, pinggang, hingga menjadi sungai yang tidak dapat dilalui, menunjukkan besarnya dan dampaknya yang luas dari berkat yang diberikan Allah. Sungai ini tidak hanya mengalir tetapi juga menyembuhkan. Keterangan dalam ayat-ayat selanjutnya dalam pasal yang sama menyebutkan bahwa ke mana pun sungai itu mengalir, segala sesuatu akan hidup; ikan-ikan akan berlimpah, dan tepian sungai akan ditumbuhi berbagai macam pohon buah-buahan yang tidak akan layu dan buahnya tidak akan habis setiap bulan. Ini adalah gambaran kemakmuran dan vitalitas yang tak terbatas yang dibawa oleh sumber ilahi.
Dalam konteks kenabian, penglihatan ini seringkali ditafsirkan sebagai gambaran kerajaan Allah yang akan datang, atau bahkan mencakup pemenuhan rohani yang dialami oleh orang-orang percaya melalui Roh Kudus. Air kehidupan ini mengingatkan kita pada janji Yesus Kristus kepada perempuan Samaria di sumur Yakub, "Tetapi barangsiapa minum dari air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi untuk selama-lamanya, melainkan air yang akan Kuberikan kepadanya akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus mengalir sampai kepada kehidupan kekal" (Yohanes 4:14). Yehezkiel 47:4 menjadi fondasi visual yang kuat untuk memahami aliran kehidupan kekal yang ditawarkan Allah kepada umat-Nya.