Yehezkiel 48:26

"Dan lima belas ribu ke arah utara, lima ribu ke arah timur, lima ribu ke arah selatan, dan lima ribu ke arah barat; dan di sekelilingnya ada seribu lima ratus."

Kota Yerusalem Baru dalam Visi Yehezkiel

Kitab Yehezkiel, khususnya pasal 48, menyajikan visi yang mendalam tentang tatanan baru Yerusalem dan Bait Suci. Visi ini tidak hanya berbicara tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang pemulihan dan kehadiran Allah yang penuh kemuliaan. Ayat 26 dari pasal ini memberikan detail spesifik mengenai ukuran dan tata letak kota suci tersebut, menyoroti kesempurnaan dan keteraturan yang dikehendaki oleh Allah. Ukuran kota yang terukur dengan presisi, termasuk sisi utara, timur, selatan, dan barat, serta area di sekelilingnya, menunjukkan rencana Ilahi yang matang dan terperinci.

Dalam visi ini, kota Yerusalem digambarkan memiliki dimensi yang sangat besar. Empat sisi utama masing-masing memiliki panjang lima belas ribu unit ke arah utara dan lima ribu unit ke arah timur, selatan, serta barat. Kemudian, ada tambahan seribu lima ratus unit di sekelilingnya. Deskripsi ini sering ditafsirkan sebagai simbol kesempurnaan, kedekatan dengan Allah, dan keluasan kerajaan-Nya. Angka-angka ini mungkin bukan literal dalam arti geografis modern, melainkan simbolis untuk menunjukkan kelimpahan, keamanan, dan keagungan kota yang baru.

Gerbang Utara Gerbang Barat Gerbang Timur Gerbang Selatan

Representasi visual sederhana dari tata letak kota suci dengan gerbang-gerbangnya.

Makna Teologis dan Harapan

Keindahan dan keteraturan visi ini mencerminkan sifat Allah sendiri. Dalam dunia yang seringkali penuh kekacauan, visi Yehezkiel menawarkan harapan akan tatanan dan keadilan yang sempurna di bawah pemerintahan Allah. Yerusalem yang baru ini menjadi simbol kehadiran Allah yang diperbarui di tengah umat-Nya. Ia bukan hanya sebuah kota fisik, tetapi juga komunitas orang-orang yang hidup dalam persekutuan dengan Sang Pencipta.

Ukuran yang besar juga menyiratkan inklusivitas dan jangkauan kerajaan Allah. Ini menunjukkan bahwa keselamatan dan berkat Allah tidak terbatas, tetapi terbuka bagi semua yang percaya. Lima belas ribu unit di utara dibandingkan dengan lima ribu di sisi lain bisa diartikan sebagai penekanan pada dimensi yang lebih luas, mungkin menandakan kedalaman kekayaan rohani atau luasnya jangkauan umat Allah.

Ayat ini, bersama dengan keseluruhan pasal 48, berfungsi sebagai nubuatan pengharapan yang kuat bagi bangsa Israel yang sedang dalam pembuangan di Babel. Ini memberikan gambaran tentang masa depan yang penuh kemuliaan, di mana Yerusalem akan dibangun kembali dengan cara yang bahkan lebih agung dari sebelumnya. Visi ini terus menginspirasi orang percaya hingga kini, mengingatkan kita akan janji-janji Allah tentang pemulihan, kedamaian, dan kerajaan-Nya yang kekal. Kehadiran Allah yang penuh dan mulia di kota suci ini adalah inti dari harapan eskatologis dalam tradisi Yahudi dan Kristen.