Ayat Yehezkiel 7:3 adalah salah satu pernyataan kenabian yang paling kuat dan menakutkan dalam Perjanjian Lama. Pesan ini disampaikan oleh Nabi Yehezkiel kepada bangsa Israel pada masa pembuangan mereka di Babel. Ayat ini bukanlah sekadar ramalan, melainkan sebuah peringatan serius mengenai konsekuensi dari dosa dan pemberontakan terhadap Allah yang Maha Kuasa. Kata "akhir zaman" dalam konteks ini merujuk pada akhir dari periode keamanan dan kemakmuran Israel, serta penggenapan penghakiman yang telah lama diperingatkan oleh para nabi.
Keadilan ilahi adalah tema sentral dalam ayat ini. Allah tidak akan membiarkan dosa berlarut-larut tanpa konsekuensi. Yehezkiel menekankan bahwa penghakiman akan datang "setimpal dengan kelakuanmu." Ini menunjukkan bahwa hukuman yang dijatuhkan bukanlah sembarang hukuman, melainkan adil dan proporsional dengan dosa yang telah diperbuat. Allah melihat segala sesuatu, bahkan "segala kekejianmu" yang tersembunyi maupun yang terang-terangan, akan dibeberkan dan mendatangkan murka-Nya.
Pesan ini memiliki implikasi yang luas, tidak hanya bagi bangsa Israel pada zamannya, tetapi juga bagi setiap individu dan komunitas sepanjang sejarah. Ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Allah yang kudus dan adil. Ia membenci dosa, namun juga penuh kasih dan memberikan kesempatan untuk bertobat. Namun, ketika kesempatan itu ditolak dan kekejaman terus dilakukan, penghakiman adalah keniscayaan.
Kata-kata Yehezkiel juga menyoroti aspek universal dari keadilan ilahi. Tidak ada yang dapat luput dari pandangan-Nya. Setiap tindakan, setiap motivasi, dan setiap kejahatan akan diperhitungkan. Ayat ini menjadi pengingat yang kuat bahwa setiap orang pada akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya di hadapan takhta keadilan Allah.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini juga dapat dilihat sebagai gambaran dari peristiwa akhir zaman yang lebih besar, termasuk penghakiman terakhir. Ini mengajarkan pentingnya hidup dengan takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan, dan senantiasa mencari kebenaran dan keadilan. Dengan memahami pesan Yehezkiel 7:3, kita diingatkan untuk hidup dengan kesadaran akan keberadaan Allah, kekudusan-Nya, dan keadilan-Nya yang tak terhindarkan.