Yeremia 10:13

"Apabila Ia membuat guntur bergemuruh, ada banyak air di langit, dan Ia mendatangkan awan dari ujung bumi; Ia membuat kilat datang bersama-sama dengan hujan dan mengeluarkan angin dari gudang-gudang-Nya."

Ilustrasi awan, kilat, dan hujan

Memahami Kekuatan Ilahi dalam Yeremia 10:13

Kitab Yeremia adalah sebuah kitab kenabian dalam Alkitab Perjanjian Lama yang menyampaikan pesan-pesan peringatan dan pengharapan dari Allah kepada bangsa Israel. Salah satu ayat yang menyoroti kemahakuasaan Allah atas alam semesta adalah Yeremia 10:13. Ayat ini bukanlah sekadar deskripsi meteorologi, melainkan sebuah pengingat akan kekuatan tak tertandingi dari Pencipta segala sesuatu. Ketika kita merenungkan kalimat "Apabila Ia membuat guntur bergemuruh, ada banyak air di langit, dan Ia mendatangkan awan dari ujung bumi; Ia membuat kilat datang bersama-sama dengan hujan dan mengeluarkan angin dari gudang-gudang-Nya," kita diajak untuk mengagumi kebesaran-Nya yang mengendalikan elemen-elemen alam yang paling dahsyat sekalipun.

Guntur, hujan, awan, kilat, dan angin adalah fenomena alam yang sering kali menimbulkan rasa takut sekaligus kekaguman. Namun, ayat ini menegaskan bahwa semua itu berada di bawah kendali penuh Allah. Ia tidak hanya menciptakan mereka, tetapi juga mengaturnya. "Banyak air di langit" merujuk pada sumber daya air yang melimpah, yang ditampung dan dilepaskan sesuai kehendak-Nya. "Mendatangkan awan dari ujung bumi" menunjukkan kemampuan-Nya untuk mengendalikan pergerakan atmosfer secara global. Kemudian, kombinasi kilat dan hujan, serta keluarnya angin dari "gudang-gudang-Nya," menggambarkan presisi dan kekuasaan-Nya dalam mengatur cuaca. Ini bukan kebetulan, melainkan manifestasi dari otoritas-Nya sebagai Penguasa alam semesta.

Dalam konteks zaman Yeremia, ayat ini juga berfungsi sebagai kritik terhadap praktik penyembahan berhala. Bangsa Israel saat itu cenderung beralih kepada dewa-dewa lain yang mereka anggap memiliki kekuatan atas alam. Namun, nabi Yeremia mengingatkan mereka bahwa dewa-dewa buatan tangan manusia itu tidak memiliki kekuatan apa pun. Sebaliknya, Allah Yang Mahatinggi adalah satu-satunya Sumber kekuatan yang sesungguhnya. Dengan mengamati kekuatan alam yang luar biasa, umat percaya seharusnya semakin mengerti betapa kecil dan tidak berdayanya berhala dibandingkan dengan Pencipta langit dan bumi. Ayat ini mendorong kita untuk membandingkan kekuatan yang terlihat dalam alam dengan sumber kekuatan spiritual kita. Apakah kita mencari perlindungan dan kekuatan pada sumber yang tepat?

Lebih dari sekadar menunjukkan kekuatan, ayat ini juga mengajarkan tentang keteraturan dan tujuan ilahi dalam setiap fenomena alam. Hujan yang membawa kehidupan, angin yang menyegarkan, bahkan badai yang dahsyat, semuanya memiliki peran dalam rencana-Nya. Ini bisa menjadi penghiburan bagi kita saat menghadapi masa-masa sulit. Sama seperti Allah mengendalikan badai di luar, Ia juga memiliki kendali atas badai dalam hidup kita. Yeremia 10:13 mengingatkan kita bahwa di balik setiap peristiwa, termasuk yang tampak menakutkan, ada tangan Allah yang bekerja. Kekuatan-Nya yang memanifestasikan diri dalam alam semesta adalah janji bahwa Ia mampu membawa pemulihan, pembaharuan, dan kemenangan.

Memaknai Yeremia 10:13 hari ini, kita diingatkan untuk senantiasa mengarahkan pandangan kita kepada Allah sebagai sumber kekuatan dan pengharapan tertinggi. Di dunia yang sering kali terasa kacau dan tak terkendali, mengetahui bahwa ada Penguasa yang mengendalikan segala aspek kehidupan, termasuk alam semesta, memberikan rasa aman dan kedamaian. Kekuatan-Nya yang menakjubkan yang terlihat dalam guntur, kilat, dan angin seharusnya membuat kita merendahkan diri dalam kekaguman dan ketaatan, serta mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya.