Yeremia 11:23 - Kehancuran Kota

"Dan bukankah orang-orang yang telah membunuhnya mereka akan binasa, dan yang akan mereka panggil untuk membantunya ia akan binasa, dan dengan pedang ia akan mati?"
SOS

Ayat Yeremia 11:23 adalah sebuah peringatan keras dari Tuhan melalui Nabi Yeremia mengenai malapetaka yang akan menimpa Yerusalem. Ayat ini secara gamblang menggambarkan kehancuran total yang akan dialami oleh kota tersebut, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara spiritual dan sosial. Kata-kata "dan bukankah orang-orang yang telah membunuhnya mereka akan binasa, dan yang akan mereka panggil untuk membantunya ia akan binasa, dan dengan pedang ia akan mati?" menunjukkan sebuah siklus pembalasan yang tak terhindarkan. Siapa pun yang terlibat dalam dosa dan kekejaman, baik sebagai pelaku maupun sebagai pendukung, akan menuai konsekuensinya.

Dalam konteks sejarah, ayat ini merujuk pada hukuman yang akan dijatuhkan oleh bangsa Babel terhadap Kerajaan Yehuda. Yerusalem, sebagai pusat kekuasaan dan spiritual bangsa Yehuda, akan dihancurkan. Mereka yang bertanggung jawab atas penyembahan berhala, ketidakadilan, dan penolakan terhadap firman Tuhan akan menerima pembalasan. Bahkan, mereka yang berharap mendapatkan pertolongan dari kekuatan asing atau sekutu yang dianggap kuat, pada akhirnya akan menemui kehancuran bersama. Tuhan tidak akan tinggal diam terhadap dosa dan pemberontakan umat-Nya.

Nabi Yeremia seringkali menyampaikan pesan-pesan kenabian yang menyakitkan namun penting. Dalam banyak kesaksiannya, Yeremia menguraikan kesetiaan Tuhan yang tak tergoyahkan meskipun umat-Nya seringkali berpaling. Namun, kesetiaan ini juga berarti adanya keadilan. Ketika kesabaran ilahi telah habis, hukuman akan datang. Yeremia 11:23 menegaskan bahwa kehancuran itu bukan hanya kebetulan, tetapi merupakan konsekuensi langsung dari pilihan dan tindakan umat. Mereka yang mengabaikan perintah Tuhan, yang mengkhianati perjanjian-Nya, akan menghadapi akibatnya sendiri.

Pesan dari Yeremia 11:23 tetap relevan hingga kini. Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengakui kesalahan dan bertobat. Tuhan menawarkan pengampunan bagi mereka yang tulus menyesali dosanya dan kembali kepada-Nya. Namun, bagi mereka yang terus menerus menolak dan berbuat kejahatan, konsekuensinya akan berat. Kehancuran yang digambarkan bukan hanya menimpa sebuah kota atau bangsa, tetapi juga bisa diartikan secara personal. Setiap individu bertanggung jawab atas pilihan moralnya. Tindakan yang didasari oleh ketidakadilan, kekerasan, atau penolakan terhadap kebenaran akan membawa kehancuran dalam hidup seseorang, bahkan jika ia mencari pertolongan dari sumber yang salah.

Oleh karena itu, Yeremia 11:23 menjadi pengingat yang kuat untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, menjauhi segala bentuk kejahatan, dan mencari pertolongan hanya dari Sumber yang sejati, yaitu Tuhan sendiri. Kehidupan yang dibangun di atas fondasi yang kokoh berupa kebenaran dan keadilan akan senantiasa diberkati, sementara kehidupan yang berlandaskan pada kebohongan dan kekerasan akan menemui akhirnya yang tidak baik.