"Dan TUHAN berfirman kepadaku: 'Serukanlah segala perkataan ini di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem, katakan: Dengarlah perjanjian TUHAN ini dan lakukanlah itu."
Ayat Yeremia 11:6 memberikan sebuah panggilan yang jelas dan tegas dari Tuhan kepada umat-Nya. Perintah Tuhan kepada Nabi Yeremia untuk menyerukan seluruh perkataan-Nya di kota-kota Yehuda dan jalan-jalan Yerusalem menekankan urgensi dan keseriusan pesan yang hendak disampaikan. Ini bukan sekadar nasihat biasa, melainkan sebuah mandat ilahi yang harus didengar dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari para pemimpin hingga rakyat jelata. Frasa "Dengarlah perjanjian TUHAN ini dan lakukanlah itu" adalah inti dari seruan tersebut. Ini menggarisbawahi sifat perjanjian yang timbal balik antara Tuhan dan umat-Nya. Tuhan menawarkan janji, tetapi janji tersebut bersyarat pada ketaatan umat-Nya.
Dalam konteks kitab Yeremia, ayat ini seringkali muncul di tengah-tengah peringatan mengenai ketidaktaatan umat Israel yang telah lama berlangsung. Tuhan telah berulang kali memperingatkan mereka tentang konsekuensi dari berpaling dari jalan-Nya, menyembah berhala, dan mengabaikan hukum-Nya. Namun, kali ini, seruan ini datang dengan penekanan pada apa yang seharusnya mereka lakukan: mendengarkan dan mematuhi. Perjanjian Tuhan adalah sebuah tawaran kasih dan rencana keselamatan, namun penerimaannya bergantung pada respons aktif dari manusia.
Pesan ini sangat relevan bahkan hingga saat ini. Dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan komunitas, kita semua dipanggil untuk mendengarkan firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari. Ketaatan bukan sekadar kepatuhan tanpa pemahaman, melainkan sebuah pilihan sadar untuk menempatkan kehendak Tuhan di atas keinginan pribadi. Ketika kita memilih untuk mendengarkan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan, kita membuka diri untuk menerima berkat-berkat-Nya. Berkat ini tidak hanya bersifat materi, tetapi juga berkat rohani, kedamaian batin, dan hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Tindakan mendengarkan dan melakukan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Mendengarkan tanpa tindakan adalah sesuatu yang sia-sia, sementara tindakan tanpa dasar pendengaran yang benar bisa jadi tersesat. Yeremia 11:6 mengajarkan kita pentingnya keseimbangan ini. Firman Tuhan adalah panduan hidup kita, peta yang menunjukkan jalan yang benar. Namun, peta itu hanya bermanfaat jika kita benar-benar membaca dan mengikutinya. Komitmen untuk taat pada janji-janji Tuhan membawa kita pada kehidupan yang lebih bermakna dan penuh harapan, sejalan dengan rancangan indah yang telah Ia sediakan.
Menggali lebih dalam, Yeremia 11:6 juga mengingatkan kita akan pentingnya mengumumkannya. Pesan kebenaran tidak boleh disimpan untuk diri sendiri. Kita dipanggil untuk menjadi saksi, menyuarakan kebaikan dan keadilan Tuhan kepada dunia di sekitar kita. Dengan demikian, kita turut berperan dalam menyebarkan kabar baik dan mengundang orang lain untuk kembali kepada perjanjian Tuhan yang penuh kasih.
Untuk refleksi lebih lanjut, pertimbangkan bagaimana Anda merespon panggilan Tuhan dalam hidup Anda. Apakah Anda hanya mendengar atau benar-benar melakukannya? Ketaatan yang tulus adalah kunci untuk mengalami pemenuhan janji-janji Tuhan.