Ayat Yeremia 13:16 adalah sebuah seruan mendalam dari nabi Yeremia kepada bangsa Israel. Di tengah periode ketidaktaatan dan potensi penghakiman ilahi, ayat ini mengingatkan umat untuk segera memberikan kemuliaan kepada Tuhan. Ungkapan "sebelum Ia mendatangkan kegelapan" bukanlah sekadar metafora, melainkan peringatan keras tentang konsekuensi dari mengabaikan panggilan Tuhan. Kegelapan di sini melambangkan masa-masa kesukaran, kehancuran, dan pembuangan yang akan menimpa bangsa tersebut jika mereka terus menerus berpaling dari jalan Tuhan.
Kata "kakimu tersandung di gunung-gunung senja" menggambarkan sebuah perjalanan yang penuh bahaya dan ketidakpastian. Senja adalah waktu peralihan, di mana cahaya memudar dan bayangan memanjang, membuat medan menjadi sulit untuk dinavigasi. Dalam konteks rohani, ini bisa berarti masa-masa di mana kebenaran ilahi mulai kabur, dan umat akan kehilangan arah spiritual mereka, akhirnya tersandung dalam dosa dan malapetaka. Peringatan ini sangat relevan bagi setiap individu dan komunitas: ketika kita mengabaikan Tuhan, jalan hidup kita akan menjadi lebih sulit, dipenuhi dengan rintangan yang tidak terduga dan kesakitan yang mendalam.
Bagian terakhir dari ayat ini, "dan sebelum terang yang kamu harapkan berubah menjadi kelam pekat," menekankan keseriusan dan finalitas dari tindakan penolakan terhadap Tuhan. Harapan sering kali dikaitkan dengan terang, simbol kebaikan, kebenaran, dan keselamatan. Namun, jika harapan itu dibangun di atas dasar yang salah atau jika sumber harapan itu diabaikan, maka terang itu sendiri dapat berubah menjadi kegelapan yang paling gelap. Ini adalah gambaran yang suram tentang kehilangan segala bentuk pengharapan, di mana bahkan cahaya yang paling diharapkan pun tidak mampu menembus pekatnya malam.
Pesan Yeremia 13:16 adalah panggilan universal untuk segera mengakui dan menghormati kedaulatan Allah. Ini adalah sebuah anjuran untuk hidup dalam kesadaran akan kehadiran-Nya dan kebenaran-Nya, sebelum waktu kesempatan itu berlalu. Memberi kemuliaan kepada Tuhan berarti mengakui kebesaran-Nya, ketaatan pada perintah-Nya, dan menempatkan Dia sebagai prioritas utama dalam hidup. Ini adalah tindakan iman yang mencegah kita dari jalan yang penuh kesesatan dan malapetaka. Dalam kehidupan modern yang sering kali dipenuhi dengan kesibukan dan godaan, ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya berhenti sejenak, merefleksikan hubungan kita dengan Tuhan, dan memastikan bahwa kita senantiasa berjalan dalam terang-Nya, bukan dalam kegelapan yang menyesatkan.
Menghormati Tuhan bukan hanya tentang ibadah di gereja, tetapi juga tentang cara kita menjalani setiap aspek kehidupan kita, bagaimana kita membuat keputusan, dan bagaimana kita berinteraksi dengan sesama. Ketika kita secara konsisten berusaha untuk memuliakan Tuhan, kita membangun fondasi yang kokoh yang akan menopang kita bahkan ketika badai kehidupan datang. Yeremia 13:16 mengingatkan kita bahwa ada batas waktu untuk setiap anugerah dan kesempatan. Marilah kita gunakan waktu yang ada ini untuk memberi kemuliaan yang layak bagi Allah, sebelum terlambat.