Yeremia 21:13

Beginilah firman TUHAN: "Perhatikanlah, hai penghulu rumah Daud! Engkau membunuh orang yang benar, menggagahi orang yang lemah, dan menyelamatkan orang yang berlaku licik. Sekarang, Aku akan menghukummu atas kejahatanmu, demikianlah firman TUHAN."

Keadilan Ilahi

Firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Yeremia di pasal 21 ayat 13 adalah sebuah peringatan keras dan tegas yang ditujukan kepada para pemimpin Yerusalem. Ayat ini tidak hanya sekadar sebuah kalimat dalam kitab suci, tetapi sebuah deklarasi keadilan ilahi yang menggugah. Pesan ini datang pada masa-masa genting bagi Kerajaan Yehuda, ketika mereka semakin terjerumus dalam kebejatan moral dan spiritual, mengabaikan hukum Tuhan dan keadilan bagi sesama.

Tuhan, dalam kasih dan keadilan-Nya, tidak tinggal diam melihat umat-Nya menyimpang dari jalan yang benar. Ia memanggil para pemimpin, yang seharusnya menjadi teladan dalam menjaga keadilan dan kebenaran, namun justru terbukti melakukan kejahatan. Frasa "engkau membunuh orang yang benar, menggagahi orang yang lemah, dan menyelamatkan orang yang berlaku licik" menggambarkan betapa dalamnya kerusakan moral yang terjadi. Mereka memutarbalikkan keadilan, melindungi penindas, dan justru menindas mereka yang tidak berdaya dan tak bersalah. Ini adalah gambaran masyarakat yang terbalik, di mana prinsip-prinsip moral dan hukum Tuhan telah ditinggalkan demi kepentingan pribadi dan kelicikan.

Peringatan Tuhan yang berbunyi, "Sekarang, Aku akan menghukummu atas kejahatanmu," menegaskan bahwa tidak ada satu pun tindakan kejahatan yang luput dari pandangan-Nya. Keadilan Tuhan pasti akan datang. Ini bukanlah ancaman kosong, melainkan konsekuensi logis dari pilihan mereka untuk menolak kebenaran dan hidup dalam dosa. Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan adil. Keadilan-Nya menuntut pertanggungjawaban atas segala pelanggaran.

Ayat ini mengajarkan kita bahwa kepemimpinan yang tidak berdasarkan prinsip kebenaran dan keadilan adalah kepemimpinan yang rapuh dan akan menghadapi murka Tuhan. Para pemimpin seharusnya menjadi pelindung bagi yang lemah, bukan penindas. Mereka seharusnya menegakkan kebenaran, bukan melindungi kelicikan. Ketika para pemimpin menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk menindas dan menipu, mereka tidak hanya merusak tatanan masyarakat, tetapi juga melukai hati Tuhan.

Pesan Yeremia 21:13 relevan hingga saat ini. Ia mengingatkan kita bahwa Tuhan sangat peduli pada keadilan. Ia melihat setiap tindakan, terutama yang dilakukan oleh mereka yang memiliki posisi dan tanggung jawab. Keadilan sosial dan integritas dalam kepemimpinan adalah cerminan dari hati yang benar di hadapan Tuhan.

Penghukuman yang datang bukanlah tanpa alasan. Tuhan telah memberikan banyak kesempatan bagi umat-Nya untuk bertobat, namun mereka terus-menerus berpaling dari-Nya. Keadilan-Nya adalah juga bentuk kasih, karena melalui hukuman, Tuhan ingin menunjukkan konsekuensi dari dosa dan membuka jalan bagi pertobatan sejati. Ia tidak menginginkan kebinasaan, tetapi agar setiap orang berbalik dan hidup. Yeremia 21:13 adalah sebuah panggilan mendesak untuk refleksi diri, terutama bagi mereka yang memegang kendali, untuk senantiasa hidup dalam takut akan Tuhan dan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Tuhan menghendaki agar kita hidup dalam kebenaran, mengasihi sesama, dan menolak segala bentuk kejahatan, agar kita dapat merasakan kedamaian dan berkat-Nya.