Yeremia 23:26 - Kebenaran Firman Tuhan

"Berapa lama lagi ada di dalam hati para nabi itu rancangan yang penuh dusta? Ya, rancangan penipu tentang diri mereka sendiri,"

Ayat Yeremia 23:26 ini mengingatkan kita tentang bahaya kesesatan dan kebohongan yang dapat merayap ke dalam hati para pengkhotbah dan pemimpin rohani. Tuhan berfirman melalui nabi Yeremia untuk menyoroti praktik para nabi palsu yang menyebarkan pesan yang tidak berasal dari-Nya. Mereka tidak menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, melainkan mengarang cerita dan ajaran yang justru menyesatkan umat.

Dalam konteks ini, "rancangan penipu tentang diri mereka sendiri" menggambarkan betapa dalamnya kebohongan itu telah merasuk, bahkan para nabi itu sendiri telah tertipu oleh ajaran palsu yang mereka ciptakan. Mereka mungkin merasa bahwa apa yang mereka katakan itu benar, atau mereka sengaja memutarbalikkan kebenaran demi keuntungan pribadi, popularitas, atau untuk menyenangkan pendengar mereka. Akibatnya, umat Tuhan dijauhkan dari jalan kebenaran dan jatuh ke dalam dosa serta keputusasaan.

Pesan Yeremia 23:26 sangat relevan di zaman modern ini. Di tengah maraknya informasi dan berbagai macam ajaran, umat Tuhan dituntut untuk memiliki kebijaksanaan dan kemampuan membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Kita perlu menguji setiap ajaran dengan Firman Tuhan yang murni. Jangan pernah berhenti belajar dan menggali kebenaran dari Alkitab, karena di sanalah sumber otoritas ilahi yang tidak pernah berubah.

Kita patut bersyukur karena Tuhan juga berfirman dalam ayat-ayat berikutnya mengenai para nabi sejati yang menyampaikan Firman-Nya dengan setia. Namun, ayat 26 ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang mengaku membawa pesan Tuhan, tetapi justru menyebarkan kebohongan. Hati yang dipenuhi "rancangan penuh dusta" adalah musuh terbesar dari kebenaran ilahi.

Marilah kita terus menerus memohon hikmat dari Tuhan agar mata rohani kita terbuka. Dengan demikian, kita dapat mengenali dan menolak ajaran-ajaran yang menyesatkan, serta tetap teguh berpegang pada kebenaran Firman-Nya yang kekal. Kebenaran adalah jangkar yang kuat di tengah badai ajaran yang datang silih berganti.