Membedakan Suara Sejati dari Kepalsuan
Ayat Yeremia 23:28 adalah sebuah teguran keras namun penting dari Allah kepada umat-Nya, khususnya para nabi palsu yang menyesatkan mereka pada masanya. Dalam konteks kekacauan spiritual dan kepemimpinan yang korup di Israel, Allah berbicara melalui Nabi Yeremia untuk mengingatkan pentingnya membedakan antara pesan-Nya yang murni dan pesan-pesan yang dibuat-buat oleh manusia.
Inti dari ayat ini terletak pada perbandingan yang tajam: "Sebab bagaimanakah gandum bisa bersatu dengan sekam?" Gandum adalah hasil yang berharga, makanan yang menopang kehidupan, sementara sekam adalah kulit luar yang tidak berguna setelah biji diambil. Dalam konteks spiritual, gandum melambangkan kebenaran ilahi, firman Allah yang memberi kehidupan dan mengarahkan kepada jalan yang benar. Sekam, di sisi lain, mewakili kepalsuan, ajaran sesat, dan cerita yang tidak memiliki landasan ilahi.
Para nabi palsu pada masa Yeremia seringkali menggemakan pesan-pesan yang menyenangkan telinga, janji-janji kemakmuran dan keamanan tanpa mengingatkan akan kebutuhan akan pertobatan dan ketaatan kepada Allah. Mereka "bermimpi" dan menceritakan "khayalan" hati mereka sendiri, bukan wahyu yang sesungguhnya dari Allah. Akibatnya, umat Allah dibingungkan, terombang-ambing oleh ajaran yang tidak mendasar, dan jauh dari kehendak ilahi.
Menjaga Kemurnian Pesan
Allah memerintahkan nabi-nabi-Nya, dan melalui mereka, kita, untuk dengan setia menyampaikan perkataan-Nya. Ini berarti tidak menambahkan, mengurangi, atau mengubah apa yang telah difirmankan. Pesan Allah harus disampaikan dengan jelas dan jujur, bahkan ketika itu tidak populer atau tidak menyenangkan. Kebenaran sejati terkadang bisa terasa keras, namun itulah yang membawa pada pemulihan dan kedamaian yang sejati.
Perbandingan dengan gandum dan sekam juga menekankan sifat yang berbeda dari kebenaran dan kepalsuan. Keduanya mungkin terlihat serupa dari luar, tetapi esensinya sangat berbeda. Pesan yang datang dari Allah memiliki kekuatan transformatif, memberi hikmat, dan menuntun pada kehidupan yang berkenan kepada-Nya. Pesan palsu, meskipun mungkin menarik, pada akhirnya kosong dan menyesatkan, menjauhkan orang dari sumber kehidupan.
Dalam dunia modern ini, pesan Yeremia 23:28 tetap relevan. Kita dibanjiri dengan berbagai informasi dan ajaran dari berbagai sumber. Penting bagi kita untuk belajar membedakan mana yang merupakan "gandum" kebenaran ilahi dan mana yang merupakan "sekam" kepalsuan atau ajaran yang menyesatkan. Dengan merujuk pada Kitab Suci dan mencari bimbingan Roh Kudus, kita dapat menavigasi arus informasi dan tetap teguh pada kebenaran yang membebaskan.