Yeremia 25:29

"Sesungguhnya, mulai dari kota ini, Aku mulai mendatangkan malapetaka, dan juga kepada seluruh bumi. Pada waktu itu, mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
Renungan Kehidupan

Simbol kebijaksanaan dan ketenangan ilahi.

Memahami Peringatan dan Janji

Ayat Yeremia 25:29 adalah sebuah pernyataan yang kuat dari Tuhan kepada umat-Nya. Ayat ini, yang berbicara tentang permulaan malapetaka dan pengenalan akan Tuhan, seringkali dipahami dalam konteks hukuman dan keadilan ilahi. Namun, di balik peringatan keras tersebut, tersembunyi sebuah panggilan mendalam untuk pengenalan yang lebih akrab dan mendalam kepada Tuhan itu sendiri.

Dalam teks ini, Tuhan menyatakan bahwa malapetaka akan dimulai dari "kota ini," yang merujuk pada Yerusalem, pusat kehidupan rohani dan politik bangsa Israel pada masa itu. Ini bukanlah sekadar ramalan tanpa dasar, melainkan sebuah konsekuensi logis dari penolakan mereka terhadap ajaran-Nya, penyembahan berhala, dan ketidakadilan sosial yang merajalela. Tuhan, dalam kasih dan keadilan-Nya, tidak dapat membiarkan dosa berlarut-larut tanpa teguran. Ia memperingatkan, bukan untuk menghancurkan semata, tetapi untuk mengarahkan kembali hati umat-Nya.

Frasa "Pada waktu itu, mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN, Allahmu" adalah kunci penting dalam pemahaman ayat ini. Pengenalan ini bukan sekadar pengetahuan intelektual, tetapi sebuah kesadaran yang lahir dari pengalaman. Ketika malapetaka itu datang, baik dalam bentuk kesulitan, kehilangan, maupun kehancuran, mereka akan dihadapkan pada realitas kekuatan dan kedaulatan Tuhan. Penderitaan tersebut akan menjadi guru yang keras, memaksa mereka untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan Sang Pencipta.

Pesan ini relevan hingga kini. Kehidupan seringkali penuh dengan tantangan, ujian, dan momen-momen sulit. Dalam kesulitan tersebut, kita bisa memilih untuk memberontak dan menyalahkan keadaan, atau kita bisa menjadikannya kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Mengakui kedaulatan-Nya dan mencari pengertian-Nya dalam setiap situasi adalah langkah awal menuju kedamaian sejati. Tuhan bukanlah Tuhan yang bersenang-senang dalam penderitaan umat-Nya. Sebaliknya, Ia hadir dalam setiap kesulitan untuk memberikan kekuatan, penghiburan, dan arahan.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa pengenalan akan Tuhan adalah sebuah proses berkelanjutan. Ia bukan hanya tentang mengetahui nama-Nya atau cerita tentang-Nya, tetapi tentang mengalami karakter-Nya secara pribadi. Kebaikan-Nya, kesabaran-Nya, dan pengampunan-Nya akan terungkap dalam kehidupan kita, terutama ketika kita menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan kita. Dengan membumikan kebenaran Yeremia 25:29 dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan ketenangan dan kekuatan di tengah badai kehidupan, sembari terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan yang Mahakuasa dan Mahakasih.