Yeremia 29:24 - Janji Tuhan Bagi Pengikut-Nya

"Juga mengenai Sebaya, keturunan Nekhiel, berbicaralah TUHAN, demikian: Kepada imam-imam dan kepada segala orang Lewi dan kepada seluruh bangsa itu, kata-Nya: 'Seluruh Israel harus mendengar perkataan ini: Aku, TUHAN, berfirman: Celakalah kepada Sebaya, keturunan Nekhiel, karena ia telah bernubuat kepadamu dengan memakai nama-Ku, padahal Aku tidak menyuruh dia, dan ia telah membuat kamu percaya kepada dusta.'"
Simbol Pohon Tumbuh

Kitab Yeremia merupakan salah satu kitab nabi-nabi dalam Perjanjian Lama yang sarat dengan pesan-pesan nubuat, peringatan, dan juga penghiburan. Di tengah masa-masa sulit pengasingan bangsa Israel di Babel, TUHAN melalui Nabi Yeremia menyampaikan firman-Nya, termasuk ayat Yeremia 29:24. Ayat ini, meskipun spesifik menyoroti kasus seorang individu bernama Sebaya, memberikan pelajaran universal tentang pentingnya kebenaran, kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan bagaimana kita merespons perkataan yang datang atas nama Tuhan.

Ayat ini mengungkapkan teguran Tuhan kepada Sebaya, seorang yang mengaku bernubuat atas nama-Nya. Tuhan menegaskan bahwa Sebaya tidak diutus-Nya, dan ajarannya justru membawa kebohongan dan kesesatan bagi umat-Nya. Ini adalah peringatan keras tentang bahaya dari mereka yang mengaku membawa pesan ilahi namun sebenarnya menyebarkan kebohongan atau agenda pribadi. Dalam konteks pengasingan, di mana keputusasaan bisa membuat orang mudah terpengaruh oleh janji-janji palsu, firman ini sangat relevan.

Pesan yang disampaikan TUHAN kepada Sebaya adalah "Celakalah kepada Sebaya... karena ia telah bernubuat kepadamu dengan memakai nama-Ku, padahal Aku tidak menyuruh dia, dan ia telah membuat kamu percaya kepada dusta." Perkataan ini menekankan tanggung jawab besar yang diemban oleh mereka yang mengaku sebagai pembawa pesan Tuhan. Kebenaran harus menjadi landasan utama, dan setiap perkataan yang disampaikan harus benar-benar berasal dari Tuhan dan sesuai dengan kehendak-Nya.

Sementara Yeremia 29:24 secara langsung menegur seorang nabi palsu, keseluruhan pasal 29 dalam Kitab Yeremia menawarkan konteks yang lebih luas tentang pengharapan di tengah pengasingan. Ayat-ayat sebelumnya (Yeremia 29:10-11) memuat janji indah Tuhan, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Janji ini kemudian diperkuat dengan perintah untuk berdoa bagi kesejahteraan negeri pengasingan dan keyakinan bahwa setelah tujuh puluh tahun, Tuhan akan memulihkan mereka.

Dalam terang firman tersebut, teguran kepada Sebaya menjadi pengingat penting. Di saat Tuhan berjanji untuk memberikan masa depan yang penuh harapan, kita juga harus berhati-hati terhadap ajaran yang menyesatkan. Kebenaran firman Tuhan adalah jangkar yang kokoh. Ajaran yang benar akan menuntun kita pada pemahaman yang utuh tentang kasih dan kehendak Tuhan, bahkan di masa-masa yang paling kelam. Yeremia 29:24 mengajarkan kita untuk kritis terhadap setiap klaim kenabian dan untuk selalu mendasarkan iman kita pada firman Tuhan yang otentik dan teruji.