Yeremia 33:26

"Tetapi Ia akan berfirman tentang orang Israel: ‘TUHAN yang mahatinggi sendirilah yang membuat mereka tertindas. Ia akan memelihara dari bangsanya sekutu yang dapat bergaul dengan-Nya dan yang setia kepada-Nya.’"
Janji Kesetiaan Allah kepada Umat-Nya

Ayat Yeremia 33:26 merupakan sebuah janji yang indah dan menenangkan hati dari Allah yang setia kepada umat-Nya, yaitu bangsa Israel. Dalam konteks sejarahnya, bangsa Israel seringkali mengalami masa-masa sulit, penindasan, dan bahkan pembuangan akibat ketidaktaatan mereka. Namun, justru di tengah-tengah situasi yang penuh tantangan itulah, Allah menyatakan janji-Nya yang tak tergoyahkan. Janji ini bukan sekadar kata-kata kosong, melainkan sebuah penegasan akan karakter ilahi yang konsisten: kesetiaan dan pemeliharaan-Nya atas umat yang dipilih-Nya.

Penulis kitab Yeremia, sang nabi, diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan firman penghiburan ini. Kalimat "TUHAN yang mahatinggi sendirilah yang membuat mereka tertindas" mungkin terdengar keras, namun ini mencerminkan pemahaman teologis bahwa segala sesuatu, termasuk kesulitan yang dialami umat-Nya, berada dalam kedaulatan Allah. Namun, kedaulatan itu tidak berarti meninggalkan umat-Nya. Sebaliknya, ini adalah pengantar untuk janji pemulihan dan perlindungan yang akan menyusul. Allah tidak pernah berniat untuk menghancurkan umat-Nya selamanya.

Poin terpenting dari Yeremia 33:26 adalah afirmasi bahwa Allah akan "memelihara dari bangsanya sekutu yang dapat bergaul dengan-Nya dan yang setia kepada-Nya." Kata "sekutu" di sini menyiratkan hubungan yang erat, kemitraan, dan kepercayaan. Allah tidak hanya berjanji untuk melindungi umat-Nya dari musuh luar, tetapi juga untuk membangun kembali hubungan pribadi yang mendalam dengan mereka. Dia akan mengangkat orang-orang dari bangsa itu yang akan menjadi rekan-Nya, yang akan hidup dalam persekutuan yang akrab dengan-Nya, dan yang akan menunjukkan kesetiaan yang teguh kepada-Nya. Ini adalah inti dari pemulihan spiritual yang dijanjikan Allah.

Janji ini memiliki makna yang sangat besar bagi umat percaya di sepanjang zaman. Ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita mungkin menghadapi kesulitan, kegagalan, atau ujian dalam hidup, Allah tetap setia. Kesetiaan-Nya tidak bergantung pada kesempurnaan kita, melainkan pada karakter-Nya yang tidak berubah. Ketika kita berseru kepada-Nya, Dia mendengar. Ketika kita mencari persekutuan dengan-Nya, Dia hadir. Ketika kita berusaha untuk setia kepada-Nya, Dia memberdayakan kita. Yeremia 33:26 mengingatkan kita untuk selalu bergantung pada Allah, memelihara hubungan pribadi dengan-Nya, dan mempercayai janji-janji-Nya yang teguh. Ini adalah dasar harapan kita, terutama dalam menghadapi ketidakpastian dunia ini. Allah adalah sekutu kita yang setia, selamanya.

Kutipan dari situs web Alkitab SABDA