Yeremia 34:19

"dan para pemimpin Yehuda dan para pemimpin Yerusalem, para sida-sida raja, para imam dan seluruh rakyat negeri yang telah melintasi potongan-potongan tubuh lembu itu."

Ilustrasi peringatan ilahi

Ayat Yeremia 34:19 adalah sebuah kutipan yang memilukan dari Kitab Yeremia, menyoroti pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh para pemimpin dan rakyat Yehuda. Perjanjian yang mereka langgar ini berkaitan dengan pembebasan budak, sebuah tindakan yang seharusnya mencerminkan ketaatan pada hukum Tuhan dan belas kasih terhadap sesama.

Dalam konteks sejarah, bangsa Israel sering kali terjerumus dalam ketidaktaatan. Mereka membuat perjanjian dengan Tuhan, bahkan perjanjian antar sesama, namun kemudahan dan keserakahan seringkali menggoyahkan komitmen mereka. Pembebasan budak pada masa itu bukanlah sekadar tindakan belas kasih, melainkan juga implementasi dari prinsip keadilan yang diamanatkan dalam Taurat. Namun, ketika situasi politik dan ekonomi memburuk, banyak dari mereka menarik kembali janji pembebasan tersebut, memaksa budak-budak mereka kembali ke perbudakan.

Ayat ini secara spesifik menggambarkan tindakan ritual yang dilakukan oleh para pemimpin Yehuda dan Yerusalem. Mereka memotong seekor lembu menjadi dua dan berjalan di antara potongan-potongan tersebut. Tindakan ini merupakan simbol dari perjanjian yang dibuat. Dengan memotong hewan kurban, mereka secara implisit menyatakan bahwa jika salah satu pihak melanggar perjanjian, maka ia layak diperlakukan seperti hewan yang terpotong itu. Sebuah peringatan keras tentang konsekuensi dari pengkhianatan.

Namun, Yeremia menubuatkan bahwa Tuhan melihat ketidaksetiaan mereka. Pelanggaran perjanjian ini bukanlah masalah sepele di mata Tuhan. Perbuatan ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap Tuhan dan firman-Nya. Konsekuensi yang dinubuatkan adalah kehancuran, penangkapan, dan kematian bagi mereka yang melanggar perjanjian, termasuk bagi mereka yang telah melintasi potongan tubuh lembu tersebut. Seolah-olah mereka sendiri yang menjatuhkan vonis hukuman pada diri mereka.

Ayat ini mengajarkan kepada kita pentingnya integritas dan ketaatan dalam setiap perjanjian yang kita buat, terutama dengan Tuhan. Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat, baik itu hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Ketidaksetiaan dapat membawa konsekuensi yang serius, tidak hanya di dunia ini tetapi juga dalam hubungan spiritual kita. Pesan Yeremia 34:19 mengingatkan kita untuk hidup dengan setia, menghormati janji kita, dan selalu menempatkan keadilan serta belas kasih di atas keuntungan pribadi.