"Dan bahkan ketika Zedekia, raja Yehuda, telah mengirim mereka untuk bertanya kepada TUHAN,"
Ilustrasi simbolis tentang harapan dan bimbingan ilahi.
Kitab Yeremia mencatat banyak kisah tentang keruntuhan kerajaan Yehuda dan perbudakan bangsa Israel di Babel. Namun, di tengah-tengah narasi kepedihan dan teguran ilahi, selalu terselip benang merah harapan dan janji pemulihan. Yeremia 37:5 ini memberikan sebuah titik terang, sebuah momen ketika sang raja, Zedekia, yang sering digambarkan sebagai pemimpin yang lemah dan tidak tegas, pada akhirnya mencari bimbingan dari sumber yang tepat: TUHAN.
Tindakan Zedekia untuk mengirim utusan kepada nabi Yeremia, atas pertanyaan tentang nasib mereka di hadapan kekuatan Babel yang mengancam, menunjukkan pengakuan atas otoritas ilahi. Meskipun konteks sejarahnya dipenuhi dengan ketidakpercayaan dan kegagalan umat Tuhan, momen ini sangat penting. Ini adalah bukti bahwa, bahkan dalam momen-momen keputusasaan terdalam, kerinduan untuk terhubung dengan kehendak Tuhan tetap ada. Ayat ini, meskipun singkat, menjadi pintu gerbang untuk memahami bagaimana Tuhan terus menawarkan jalan keluar dan janji penyertaan, bahkan ketika umat-Nya telah jatuh ke dalam kesalahan dan ketidaktaatan yang mendalam.
Pesan yang terkandung di sini melampaui konteks historis Yeremia. Ini mengingatkan kita bahwa, dalam setiap tantangan hidup, dalam setiap persimpangan jalan yang membingungkan, ada kekuatan yang lebih besar yang siap memberikan petunjuk dan dukungan. Mencari Tuhan, mendengarkan firman-Nya melalui para hamba-Nya, adalah langkah krusial menuju pemulihan dan keberhasilan sejati. Ini bukan tentang menantikan mukjizat pasif, tetapi tentang aktif mencari kehendak-Nya dan berkomitmen untuk mengikutinya, meskipun jalannya mungkin sulit dan tidak pasti.
Janji pemulihan yang sering diutarakan oleh Yeremia bukanlah sekadar kata-kata kosong. Tuhan berjanji untuk memulihkan umat-Nya, membawa mereka kembali ke tanah mereka, dan memberikan mereka hati yang baru. Namun, pemulihan ini seringkali datang setelah proses penyesalan, pertobatan, dan penyerahan diri yang tulus. Peristiwa Zedekia mencari Yeremia adalah salah satu contoh awal dari bagaimana hubungan yang rusak dengan Tuhan mulai dibenahi, setidaknya pada tingkat permintaan. Ini adalah sebuah pengingat abadi bahwa pintu rahmat Tuhan selalu terbuka bagi mereka yang dengan tulus mencari-Nya.