Kitab Yeremia mencatat banyak momen sulit bagi bangsa Israel, termasuk kehancuran Yerusalem dan pembuangan. Di tengah narasi yang seringkali penuh kesedihan dan peringatan akan hukuman ilahi, ayat Yeremia 39:17 hadir sebagai oase yang menyejukkan. Ayat ini berisi janji langsung dari Tuhan kepada Ebed-Melekh, seorang kasim Ethiopia yang menunjukkan belas kasih kepada nabi Yeremia ketika ia dilemparkan ke dalam perigi yang berlumpur oleh para pejabat Yehuda yang durhaka.
Kisah Ebed-Melekh adalah kisah keberanian di tengah ketakutan. Ketika Yerusalem hampir jatuh ke tangan Babel, keputusan untuk menolong Yeremia bukanlah keputusan yang mudah. Ia menghadapi risiko besar, namun imannya dan rasa kemanusiaannya mendorongnya untuk bertindak. Tuhan melihat tindakan Ebed-Melekh ini. Ayat 39:17 bukanlah sekadar janji perlindungan dari bencana fisik semata, tetapi lebih mendalam lagi, janji untuk tidak diserahkan kepada musuh yang ditakuti. Ini adalah jaminan keselamatan yang melampaui sekadar nyawa.
Dari janji Tuhan kepada Ebed-Melekh, kita dapat menarik beberapa pelajaran berharga. Pertama, Tuhan melihat dan menghargai setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun itu. Ketika kita memilih untuk berbuat benar dan penuh kasih, bahkan ketika itu sulit atau berisiko, Tuhan tidak pernah mengabaikannya. Ia mencatatnya dan akan membalasnya.
Kedua, janji perlindungan Tuhan seringkali dihubungkan dengan ketaatan dan kesetiaan kita kepada-Nya, serta keberanian untuk membela kebenaran. Ebed-Melekh tidak hanya menolong Yeremia sebagai seorang individu, tetapi juga mewakili keberanian untuk melawan ketidakadilan yang terjadi.
Ketiga, ayat ini memberikan penghiburan bahwa di saat-saat tergelap pun, ketika ketakutan mengancam, Tuhan berjanji untuk menjadi perisai kita. Perlindungan-Nya mungkin tidak selalu berarti terhindar dari semua kesulitan, tetapi Ia berjanji untuk bersama kita, menjaga kita dari bahaya terbesar yang mungkin menimpa jiwa kita. Ini adalah harapan yang luar biasa bagi setiap orang yang hidup dalam ketidakpastian dunia.
Janji "Aku akan melepaskan engkau pada hari itu" mengisyaratkan sebuah intervensi ilahi yang spesifik pada waktu yang telah ditentukan Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk terus berharap dan percaya pada rencana-Nya, bahkan ketika situasi tampak suram. Yeremia 39:17 adalah pengingat yang indah bahwa Tuhan adalah pelindung bagi mereka yang berseru kepada-Nya dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.
Untuk renungan lebih lanjut mengenai janji Tuhan di tengah kesulitan, Anda bisa membaca kisah Ebed-Melekh di kitab Yeremia.