Kitab Yeremia merupakan kumpulan nubuat dan peringatan yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada bangsa Yehuda dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Yeremia 49 secara spesifik membahas penghakiman ilahi yang akan menimpa beberapa bangsa tetangga Israel, termasuk bangsa Amon. Ayat pertama dari pasal ini, Yeremia 49:1, secara langsung mengarahkan perhatian pada bangsa Amon dan menjadi pembuka bagi ramalan yang lebih luas.
Ayat tersebut berbunyi, "Tentang bani Amon, demikianlah firman TUHAN: 'Apakah Israel tidak mempunyai anak laki-laki, atau tidak mempunyai ahli waris? Mengapakah Milkom menduduki Gad, dan umatnya mendiami kota-kotanya?'" Pertanyaan retoris yang diajukan di awal nubuat ini sangatlah signifikan. TUHAN, melalui Yeremia, menyoroti sebuah situasi yang tampaknya tidak wajar. Pertanyaan ini menyiratkan bahwa tanah dan kota-kota yang sebelumnya dikuasai atau dihuni oleh bangsa Israel (atau setidaknya berhubungan dengan mereka, seperti suku Gad yang pernah berada di wilayah yang berbatasan atau terpengaruh oleh Amon) kini telah diambil alih oleh bangsa Amon dan dewa mereka, Milkom.
Bangsa Amon adalah musuh bebuyutan Israel sepanjang sejarah mereka. Sejak masa Hakim-hakim, mereka sering kali menindas Israel, dan hubungan mereka cenderung penuh konflik. Nubuatan ini bukan sekadar ramalan politik, tetapi juga memiliki dimensi teologis. Penyebutan "Milkom" menandakan bahwa bangsa Amon beribadah kepada dewa mereka sendiri, dan penguasaan mereka atas wilayah yang terkait dengan Israel dianggap sebagai sesuatu yang menantang kedaulatan TUHAN atas umat pilihan-Nya. TUHAN mempertanyakan seolah-olah berkata, "Apakah Israel yang telah Aku pilih dan jadikan ahli waris-Ku kini tidak lagi memiliki siapa-siapa, sehingga bangsa lain berani merampas wilayahnya dan mendirikan berhala mereka di sana?"
Pertanyaan ini juga bisa diartikan sebagai kritik terhadap kelemahan atau ketidaksetiaan Israel yang mungkin telah membuka celah bagi bangsa lain untuk berkuasa di wilayah tersebut. Namun, fokus utama dari nubuat ini adalah pada penghakiman yang akan datang atas bangsa Amon itu sendiri. TUHAN menyatakan bahwa perlakuan dan kesombongan bangsa Amon akan membawa konsekuensi. Mereka yang telah merampas dan menggusur, pada akhirnya akan mengalami perampasan dan kehancuran.
Penghakiman atas bangsa Amon yang dimulai dari ayat ini berlanjut hingga ayat-ayat berikutnya dalam Yeremia 49, yang meramalkan kehancuran ibu kota mereka, Raba, dan dispersi penduduknya. Ini adalah peringatan keras bahwa tidak ada bangsa, sehebat atau sekaya apa pun, yang dapat lepas dari keadilan ilahi ketika mereka bertindak dengan kesombongan, penindasan, dan pengabaian terhadap kehendak TUHAN. Nubuat ini menegaskan kedaulatan TUHAN atas semua bangsa dan penegakan hukum-Nya yang adil. Bagi bangsa Amon, ayat ini menandai awal dari akhir dominasi mereka dan pengingat akan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap umat Tuhan.