Yeremia 50:31

"Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai pembinasa yang sombong, firman TUHAN, ALLAH semesta alam, sebab harimu sudah tiba, masa penghukumanmu sudah datang."

Keangkuhan Babel di Mata Tuhan

Ayat Yeremia 50:31 adalah sebuah deklarasi tegas dari Tuhan Allah semesta alam terhadap Babel. Pernyataan ini bukanlah sekadar ancaman kosong, melainkan sebuah janji penghukuman yang akan segera dilaksanakan. Babel, yang dalam sejarah dikenal sebagai sebuah imperium yang perkasa dan sombong, telah melampaui batas dalam kesombongannya, menganggap dirinya setara dengan ilahi dan meremehkan kekuasaan Tuhan.

Dalam konteks kitab Yeremia, Babel adalah simbol dari kekuatan dunia yang menindas umat Tuhan. Mereka telah berulang kali menyerang dan menghancurkan bangsa Israel, membawa mereka ke pembuangan. Kesombongan Babel bukan hanya terlihat dalam tindakan militer mereka, tetapi juga dalam cara mereka memperlakukan bangsa-bangsa lain, serta dalam kepercayaan diri mereka yang berlebihan bahwa mereka tidak akan pernah jatuh.

Namun, Tuhan Allah tidak tinggal diam melihat keangkuhan dan penindasan ini. Melalui nabi Yeremia, Tuhan menyatakan bahwa Dia sendiri akan menjadi lawan dari Babel. Frasa "Aku menjadi lawanmu" menunjukkan intervensi ilahi yang langsung dan pribadi. Tuhan tidak hanya menggunakan bangsa lain untuk menghukum Babel, tetapi Dia sendiri yang memposisikan diri sebagai musuh yang tak terhindarkan. Ini menegaskan kedaulatan Tuhan atas semua bangsa dan kekuasaan-Nya untuk menjatuhkan siapa pun yang meninggikan diri.

Ayat ini juga menekankan bahwa penghukuman terhadap Babel bukanlah tindakan acak atau tanpa sebab. Ada waktunya, "harimu sudah tiba, masa penghukumanmu sudah datang." Ini menunjukkan rencana ilahi yang telah ditetapkan dan tidak dapat dihindari. Tuhan bekerja dalam sejarah sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna. Bagi Babel, waktu kesombongan mereka telah berakhir, dan tibalah saatnya mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Pelajaran bagi Umat Tuhan

Bagi umat Tuhan pada masa itu, dan bagi kita hari ini, Yeremia 50:31 memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, ini adalah pengingat bahwa Tuhan sangat membenci kesombongan. Keangkuhan adalah dosa yang serius di mata Tuhan, dan Dia berjanji untuk melawan orang yang sombong (Amsal 3:34). Sebaliknya, Tuhan memberikan kasih karunia kepada orang yang rendah hati.

Kedua, ayat ini menegaskan keadilan ilahi. Meskipun mungkin terasa lambat, keadilan Tuhan pasti akan ditegakkan. Kekuatan dunia yang menindas dan berlaku sewenang-wenang pada akhirnya akan menghadapi penghukuman. Tuhan adalah hakim yang adil, dan tidak ada kejahatan yang akan luput dari pandangan-Nya.

Ketiga, ini adalah pesan pengharapan bagi mereka yang tertindas. Mengetahui bahwa Tuhan akan bertindak melawan penindas memberikan kekuatan dan keyakinan. Meskipun situasi mungkin terlihat suram, Tuhan berjanji untuk membela umat-Nya dan membawa keadilan.

Pada akhirnya, Yeremia 50:31 bukan hanya tentang kejatuhan Babel, tetapi juga tentang supremasi Tuhan. Dia adalah Allah semesta alam yang memegang kendali atas sejarah. Kesombongan dan kekuatan manusia akan selalu tunduk pada kekuasaan dan kehendak ilahi. Tuhan akan memulihkan keadilan dan mendirikan pemerintahan-Nya yang kekal.