Yeremia 51:28: Panggilan Allah Melawan Babel

"Persiapkanlah bangsa-bangsa berperang melawan dia, kirimlah raja-raja Media, para gubernurnya dan para pembesarnya, serta seluruh negeri di bawah kekuasaan mereka."
Simbolis: Panggilan Ilahi dan Persatuan Bangsa.

Ayat Yeremia 51:28 merupakan seruan ilahi yang menggema, sebuah perintah yang tegas untuk mempersiapkan kekuatan bersenjata melawan Babel. Dalam konteks sejarahnya, Babel adalah kekuatan adidaya yang menindas bangsa Israel, menyebabkan pembuangan dan penderitaan yang mendalam. Allah, dalam kedaulatan-Nya, tidak hanya menyaksikan tetapi juga menggerakkan kekuatan duniawi untuk melaksanakan penghakiman-Nya. Frasa "Persiapkanlah bangsa-bangsa berperang melawan dia" menunjukkan sebuah intervensi ilahi yang terencana, di mana Allah menggunakan bangsa-bangsa lain sebagai alat untuk menghancurkan kejahatan Babel.

Penyebutan "raja-raja Media, para gubernurnya dan para pembesarnya, serta seluruh negeri di bawah kekuasaan mereka" secara spesifik merujuk pada koalisi yang kelak akan menggulingkan Babel. Bangsa Media, bersama dengan Persia, adalah kekuatan yang bangkit dan pada akhirnya menaklukkan Imperium Babel. Ayat ini bukan sekadar nubuat tentang perang, melainkan pengungkapan keadilan ilahi. Allah melihat ketidakadilan dan kezaliman yang terjadi di Babel dan memutuskan untuk bertindak. Perintah ini adalah deklarasi perang yang dipimpin oleh surga, memastikan bahwa kebobrokan Babel tidak akan luput dari konsekuensinya.

Dampak dari panggilan ini sangat besar. Ia menandakan akhir dari dominasi Babel yang kejam dan dimulainya era baru. Bagi bangsa Israel yang terbuang, ayat ini mungkin memberikan secercah harapan, sebuah janji bahwa Allah tidak melupakan mereka dan bahwa keadilan pada akhirnya akan ditegakkan. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada kerajaan atau kekuasaan manusia yang luput dari perhatian dan penghakiman Allah. Kebangkitan bangsa-bangsa lain untuk berperang melawan Babel adalah bukti bahwa Allah bekerja melalui sejarah, menggerakkan peristiwa sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna.

Lebih dari sekadar peristiwa sejarah, Yeremia 51:28 mengajarkan prinsip teologis yang mendalam. Ia menegaskan kedaulatan Allah atas semua bangsa dan kerajaan. Tidak ada kekuatan yang dapat menentang kehendak-Nya tanpa konsekuensi. Ayat ini juga menyoroti sifat adil Allah. Dia tidak mentolerir kejahatan dan kezaliman. Ketika kekuatan seperti Babel mencapai puncak kekejaman dan kesombongannya, Allah akan mengangkat alat-alat-Nya untuk membawa keadilan dan pemulihan. Panggilan ini adalah peringatan bagi setiap bangsa dan pemimpin, bahwa mereka bertanggung jawab di hadapan Sang Pencipta.

Memahami Yeremia 51:28 memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana Allah berinteraksi dengan dunia. Dia tidak pasif, tetapi aktif terlibat dalam mengarahkan jalannya sejarah untuk mencapai tujuan-Nya. Ini adalah ajaran penting yang memberikan kepercayaan diri bahwa, meskipun kejahatan tampak berkuasa, Allah memiliki rencana yang lebih besar dan akan memastikan keadilan-Nya terlaksana. Panggilan untuk berperang melawan Babel adalah manifesto kedaulatan dan keadilan ilahi yang berlaku hingga akhir zaman.