Damai dan Keadilan

Yeremia 51:64

"Dan engkau akan berkata: 'Demikianlah Babel akan ditenggelamkan dan tidak akan bangkit lagi, oleh karena malapetaka yang akan ditimpakan TUHAN kepadanya; dan ia akan menjadi puing-puing.'"

Makna Keadilan Ilahi yang Tegas

Ayat Yeremia 51:64 merupakan penutup dari nubuat panjang melawan Babel. Ayat ini bukan sekadar ramalan historis, melainkan pernyataan tegas mengenai kedaulatan Tuhan atas segala bangsa dan keadilan-Nya yang pasti datang bagi yang berbuat kejahatan. Babel, sebagai simbol kekuasaan yang menindas, kesombongan, dan penyembahan berhala, diumumkan akan mengalami kejatuhan total dan permanen. Kata-kata "ditenggelamkan dan tidak akan bangkit lagi" menekankan finalitas penghakiman Tuhan. Ini adalah janji bahwa kejahatan, sekuat apapun ia tampak, pada akhirnya akan dikalahkan oleh kuasa ilahi.

Pelaksanaan Keadilan dan Akhir Kejahatan

Penghakiman atas Babel dalam Kitab Yeremia sering kali dilihat sebagai gambaran bagaimana Tuhan akan bertindak terhadap musuh-musuh umat-Nya dan kekuatan dunia yang melawan kehendak-Nya. Keadilan Tuhan tidak hanya bersifat retributif, yaitu membalas kejahatan, tetapi juga restoratif, yaitu mengembalikan tatanan yang benar. Kejatuhan Babel menandai akhir dari era penindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh kekaisaran Babel terhadap bangsa-bangsa lain, termasuk umat Israel. Tuhan berjanji untuk membebaskan umat-Nya dari cengkeraman penindas, menegakkan kebenaran, dan memulihkan harapan.

Harapan di Tengah Kehancuran

Meskipun ayat ini berbicara tentang kehancuran total Babel, konteksnya dalam Kitab Yeremia juga membawa pesan pengharapan bagi umat Tuhan. Nubuat ini disampaikan di masa-masa sulit, ketika Israel sedang mengalami pembuangan. Pengumuman kejatuhan Babel adalah pengingat bahwa Tuhan tidak melupakan umat-Nya dan bahwa ada harapan untuk kebebasan dan pemulihan. Kejatuhan kekuatan yang tampak tak terkalahkan memberikan keyakinan bahwa Tuhan adalah penguasa tertinggi dan bahwa keadilan-Nya akan selalu menang dalam jangka panjang.

Pelajaran untuk Masa Kini

Pesan Yeremia 51:64 tetap relevan hingga kini. Ia mengingatkan kita bahwa Tuhan melihat segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan, dan penindasan yang terjadi di dunia. Meskipun mungkin tampak lambat, penghakiman Tuhan adalah pasti. Ayat ini mendorong kita untuk hidup dalam kebenaran, menolak kejahatan, dan memiliki iman yang teguh pada kuasa serta keadilan Tuhan. Kejatuhan Babel menjadi bukti bahwa tidak ada kekuatan duniawi yang dapat bertahan selamanya jika ia dibangun di atas dasar kezaliman dan penyimpangan dari kehendak Tuhan. Keadilan Tuhan pada akhirnya akan ditegakkan, membawa kedamaian dan kebenaran yang langgeng. Ayat ini menjadi sumber kekuatan dan penghiburan bagi mereka yang mengalami penindasan, serta pengingat serius bagi siapa saja yang berani melawan prinsip-prinsip keadilan ilahi.