Oleh karena itu, beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Hai umat-Ku, yang diam di Sion, janganlah takut kepada Asyur yang memukul engkau dengan rotan dan mengangkat tongkatnya atasmu seperti Mesir.
Ayat Yesaya 10:24 merupakan bagian dari nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yesaya kepada umat Israel pada masa ketika mereka menghadapi ancaman serius dari Kekaisaran Asyur. Asyur dikenal sebagai kekuatan militer yang brutal dan ekspansionis, yang sering kali menjadi momok bagi bangsa-bangsa di sekitarnya, termasuk Yehuda (kerajaan selatan Israel). Dalam konteks ini, umat Allah merasakan ketakutan yang mendalam, seolah-olah mereka akan sepenuhnya ditelan oleh kekuatan besar tersebut.
Namun, Tuhan melalui Nabi Yesaya memberikan pesan penghiburan dan penegasan. Ayat ini secara spesifik memerintahkan umat Allah, yang tinggal di Sion (simbol kehadiran Allah dan pusat ibadah), untuk tidak gentar. Perbandingan dengan Mesir yang pernah menjadi penindas mereka, namun akhirnya dikalahkan, mengingatkan bahwa kekuatan manusiawi, sehebat apapun, tidak sebanding dengan kuasa ilahi. Asyur, meskipun kuat, hanyalah alat di tangan Allah, dan Tuhannya sendiri yang telah berfirman bahwa mereka tidak akan berhasil sepenuhnya dalam maksud jahat mereka terhadap umat pilihan-Nya.
Inti dari pesan dalam Yesaya 10:24 adalah penegasan akan kedaulatan dan perlindungan Tuhan semesta alam. Sekalipun umat-Nya sedang menghadapi penindasan dan ancaman yang tampak tak terhindarkan, Tuhan mengingatkan mereka bahwa Dia memegang kendali penuh atas segala sesuatu. Kekuatan Asyur, yang begitu menakutkan bagi manusia, pada dasarnya adalah instrumen yang diizinkan oleh Tuhan untuk tujuan-Nya sendiri, baik sebagai peringatan, disiplin, atau pengujian iman.
"Janganlah takut kepada Asyur" bukanlah seruan untuk mengabaikan bahaya fisik, melainkan ajakan untuk menggeser fokus ketakutan dari musuh manusiawi kepada keyakinan pada pemeliharaan ilahi. Tuhan berjanji untuk membela umat-Nya, bahkan di tengah situasi yang paling genting sekalipun. Penggunaan kata "Tuhan, TUHAN semesta alam" menekankan otoritas-Nya yang tak terbatas atas seluruh ciptaan, termasuk kekuatan-kekuatan dunia yang berkonfrontasi dengan umat-Nya.
Pesan dalam Yesaya 10:24 memiliki relevansi yang mendalam bagi umat percaya sepanjang zaman. Kita pun seringkali menghadapi kesulitan, kekhawatiran, dan ancaman yang membuat kita merasa kecil dan tak berdaya. Baik itu dalam skala pribadi, sosial, maupun global, ada banyak "Asyur" yang bisa membuat kita diliputi ketakutan.
Namun, Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa sumber kekuatan dan perlindungan sejati kita adalah Tuhan semesta alam. Ia tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Ketika kita merasa diancam oleh kekuatan yang lebih besar dari kita, ayat ini memanggil kita untuk mengingat bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Maha Kuasa. Ketakutan dapat melumpuhkan, tetapi iman dalam janji dan kedaulatan Tuhan dapat memberikan kekuatan, keberanian, dan pengharapan yang tak tergoyahkan. Percayalah bahwa Dia akan bertindak untuk membela dan memelihara mereka yang berseru kepada-Nya.