Yesaya 15:1

"Tentang Moab. Maka pada malam hari Ar-Moab lenyap, ia sunyi senyap; maka pada malam hari Kir-Moab lenyap, ia sunyi senyap."
Moab
Simbol peringatan dan kejatuhan

Nubuatan yang tercatat dalam Kitab Yesaya pasal 15 adalah sebuah ratapan yang mendalam atas kejatuhan dan kehancuran bangsa Moab. Ayat pertama, "Tentang Moab. Maka pada malam hari Ar-Moab lenyap, ia sunyi senyap; maka pada malam hari Kir-Moab lenyap, ia sunyi senyap," menjadi pembuka yang kuat untuk gambaran kepedihan dan keputusasaan yang akan melanda bangsa tersebut.

Kata "Moab" sendiri merujuk pada bangsa yang memiliki sejarah panjang dan kompleks dengan Israel. Mereka adalah keturunan Lot, keponakan Abraham, yang memiliki hubungan kekerabatan namun seringkali menjadi musuh. Nubuatan ini bukan sekadar ramalan biasa, melainkan sebuah peringatan ilahi yang disampaikan melalui nabi Yesaya, menyoroti konsekuensi dari kesombongan, penyembahan berhala, dan penolakan terhadap kehendak Tuhan.

Penyebutan "Ar-Moab" dan "Kir-Moab" mengacu pada kota-kota penting di Moab. Frasa "lenyap" dan "sunyi senyap" menciptakan gambaran kekosongan total, kehancuran yang tak bersisa. Ini bukan hanya tentang kerusakan fisik, tetapi juga tentang hilangnya identitas, perayaan, dan kehidupan itu sendiri. Kehancuran yang digambarkan terjadi pada "malam hari," memberikan nuansa kegelapan, ketakutan, dan ketidakpastian yang mencekam.

Dalam konteks sejarah, seringkali penghakiman ilahi ditujukan kepada bangsa-bangsa yang menindas umat Tuhan atau yang memalingkan diri dari Dia. Moab, meskipun memiliki hubungan awal, seringkali bersekongkol melawan Israel dan bahkan menghina Tuhan mereka. Nubuatan ini bisa jadi terkait dengan invasi dari bangsa Asiria atau Babel yang pada masanya memang menghancurkan banyak kerajaan di Timur Tengah, termasuk Moab.

Yesaya 15:1 berfungsi sebagai pengantar untuk detail-detail kehancuran yang lebih rinci yang akan dijelaskan dalam ayat-ayat selanjutnya. Ia menetapkan nada kepedihan dan pemusnahan yang akan dibahas. Bangsa Moab, yang dulunya mungkin bangga dengan kota-kota dan kekuatan mereka, kini dihadapkan pada realitas kehancuran yang mutlak. Keheningan yang mendalam adalah bukti nyata dari malapetaka yang menimpa mereka. Ayat ini mengingatkan bahwa tidak ada bangsa atau kerajaan yang dapat luput dari pengawasan dan penghakiman Tuhan jika mereka terus menerus menolak kebenaran-Nya dan bertindak dengan kesombongan.

Pesan ini, meskipun ditujukan kepada Moab, memiliki resonansi universal. Ia berbicara tentang kerapuhan segala kekuasaan duniawi dan pentingnya hidup dalam kebenaran. Kehancuran Ar-Moab dan Kir-Moab adalah gambaran visual dari kejatuhan yang bisa menimpa siapa pun yang mengabaikan prinsip-prinsip ilahi. Nubuatan ini adalah peringatan yang kuat dan gambaran yang menyedihkan tentang nasib bangsa yang tersesat dari jalan Tuhan.