"Tetapi akan tinggal tersisa di sana seperti buah zaitun yang dipetik dari pohon zaitun ketika dipangkasnya ranting-rantingnya; dua atau tiga buah akan tinggal di pucuknya, empat atau lima akan tinggal di dahan-dahannya, firman TUHAN, Allah Israel."
Ayat Yesaya 17:6 berbicara tentang pemangkasan dan sisa. Ini adalah gambaran kuat dari tindakan keadilan ilahi yang akan membersihkan dan memurnikan. Dalam konteks nubuat Yesaya, ayat ini merujuk pada penghakiman yang akan menimpa umat-umat yang bersalah, termasuk Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Seperti pohon zaitun yang dipangkas untuk menghasilkan buah yang lebih baik, bangsa-bangsa akan mengalami pemurnian melalui ujian dan hukuman. Namun, penting untuk dicatat bahwa pemangkasan ini bukanlah kehancuran total.
Gambaran "dua atau tiga buah akan tinggal di pucuknya, empat atau lima akan tinggal di dahan-dahannya" memberikan pesan harapan yang mendalam. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada pembersihan besar-besaran, akan selalu ada sisa. Sisa ini adalah perwujudan dari kesetiaan Allah dan janji-Nya. Mereka yang tersisa adalah mereka yang akan melanjutkan garis keturunan rohani, membawa warisan iman dan janji Allah ke masa depan. Ini adalah tema yang berulang dalam Kitab Suci, di mana Allah selalu memelihara umat-Nya, bahkan di tengah-tengah kesulitan dan penghukuman.
Ayat ini mengajarkan kita tentang kedaulatan Allah atas segala bangsa. Dia adalah hakim yang adil yang akan membawa pertanggungjawaban kepada semua. Keadilan-Nya tidak hanya bersifat menghukum, tetapi juga memurnikan dan menyelamatkan. Sisa yang tersisa adalah bukti dari kasih karunia dan pemeliharaan-Nya yang tak tergoyahkan. Mereka menjadi benih untuk pemulihan dan pertumbuhan di masa depan.
Bagi kita hari ini, Yesaya 17:6 mengingatkan kita akan realitas penghakiman Allah, tetapi juga memberikan penghiburan dalam janji-Nya tentang sisa yang akan diselamatkan. Ini adalah panggilan untuk hidup setia kepada Allah, bahkan ketika dunia di sekitar kita tampaknya sedang menghadapi badai penghakiman. Keyakinan bahwa Allah akan memelihara umat-Nya yang setia memberikan kekuatan dan harapan di tengah tantangan kehidupan. Ayat ini menggarisbawahi bahwa meskipun pembersihan mungkin terasa menyakitkan, tujuan akhirnya adalah pemulihan dan keberlangsungan umat pilihan-Nya.
Simbol pohon yang dipangkas dengan sisa buah.