Ayat Yesaya 26:11 memberikan gambaran yang kuat tentang keadilan dan kuasa ilahi yang bertindak. Ayat ini diucapkan dalam konteks perjanjian dan peperangan rohani, di mana umat Tuhan berhadapan dengan musuh-musuh yang congkak dan menolak mengakui kekuasaan-Nya. Pernyataan ini menyiratkan adanya ketidaktahuan dan ketidakpedulian dari pihak musuh terhadap campur tangan Tuhan. Mereka tidak menyadari atau memilih untuk mengabaikan tanda-tanda dan manifestasi kekuatan Tuhan yang sebenarnya sudah jelas terlihat.
Penting untuk dicatat bahwa Tuhan mengangkat "tangan-Nya". Dalam banyak tradisi, mengangkat tangan melambangkan tindakan berkuasa, hukuman, atau pemberian berkat. Dalam konteks ayat ini, "tangan-Mu terangkat" merujuk pada tindakan penghakiman dan penegakan keadilan ilahi terhadap mereka yang menentang kehendak-Nya dan menindas umat-Nya. Namun, ironisnya, mereka yang tidak beriman atau yang memusuhi Tuhan justru "tidak melihatnya". Ini bisa diartikan sebagai ketidakmampuan mereka secara rohani untuk mengenali kehadiran dan karya Tuhan, atau karena kesombongan mereka yang membutakan.
Kontrasnya, ayat ini kemudian melanjutkan dengan menyatakan bahwa mereka pada akhirnya "akan melihat kecemburuan-Mu terhadap umat-Mu". Kecemburuan Tuhan di sini bukanlah kecemburuan dalam artian manusia yang picik, melainkan manifestasi dari kasih-Nya yang membara dan kesetiaan-Nya yang teguh terhadap perjanjian-Nya dengan umat pilihan-Nya. Tuhan sangat peduli akan umat-Nya dan tidak akan membiarkan mereka terus-menerus ditindas oleh musuh. Ketika Tuhan bertindak karena kecemburuan-Nya, hasilnya adalah pembebasan dan keadilan bagi umat-Nya, serta kehinaan bagi para penindas.
Bagian terakhir dari ayat ini sangat tegas: "dan dipermalukanlah mereka. Ya, api akan memakan musuh-musuh-Mu." Ini adalah pernyataan penghukuman yang pasti. Rasa malu akan menimpa mereka yang sebelumnya begitu sombong dan menolak Tuhan. Dan api, yang sering kali melambangkan penghakiman ilahi yang menghanguskan dan memurnikan, akan menjadi takdir mereka. Api tersebut akan "memakan" musuh-musuh Tuhan, menandakan kehancuran total dan pemusnahan bagi mereka yang tetap dalam permusuhan dengan Yang Maha Kuasa. Yesaya 26:11 menjadi pengingat yang kuat bahwa meskipun keadilan Tuhan mungkin tidak segera terlihat oleh mata manusia yang tidak percaya, pada akhirnya, keadilan itu akan ditegakkan dengan tegas dan menghancurkan segala bentuk kejahatan.