Ayat Firman Tuhan dalam Kitab Yesaya pasal 26 ayat 15 ini, merupakan ungkapan yang penuh makna tentang kuasa dan kedaulatan Allah yang melintasi batas-batas geografis dan bangsa. Ia bukan hanya Tuhan bagi satu kaum tertentu, tetapi Ia adalah Penguasa atas seluruh bumi. Perkataan "Engkau menambahkan jumlah bangsa" mengindikasikan pertumbuhan dan perluasan kekuasaan serta pengaruh-Nya. Ini bisa diartikan sebagai penambahan jumlah orang percaya yang bersukacita dalam nama-Nya, atau perluasan Kerajaan-Nya yang mencakup berbagai suku dan bangsa.
Lebih lanjut, ayat ini menekankan "Engkau memuliakan diri-Mu". Ini adalah inti dari pemahaman teologis tentang bagaimana Allah bekerja di dunia. Kemuliaan-Nya dinyatakan bukan melalui keterbatasan, melainkan melalui penggenapan rencana-Nya yang agung. Ketika bangsa-bangsa bertambah dan bumi dikuasai oleh kebenaran-Nya, sesungguhnya itulah saat kemuliaan Allah dinyatakan secara paripurna. Ini bukan tentang kebesaran manusia, melainkan tentang keagungan Sang Pencipta yang berdaulat atas segala ciptaan-Nya.
Pernyataan "segala penjuru bumi Kaudekati" sangat kuat menggambarkan sifat universal dari intervensi ilahi. Tuhan tidak terbatas pada satu wilayah geografis atau budaya tertentu. Ia mendekati setiap sudut bumi, menjangkau setiap orang, dan setiap bangsa. Ini membawa pengharapan bahwa tidak ada seorang pun atau tempat pun yang terluar dari jangkauan kasih dan kuasa-Nya. Kedaulatan-Nya tidak terbatas, dan janji-Nya berlaku bagi semua orang yang berseru kepada-Nya, di mana pun mereka berada.
Dalam konteks Kitab Yesaya, ayat ini seringkali dilihat dalam kerangka janji pemulihan dan kedatangan Mesias. Bangsa Israel, yang seringkali mengalami kesulitan dan pembuangan, diingatkan bahwa Tuhanlah yang mengendalikan sejarah. Ia akan memulihkan umat-Nya, dan melalui mereka, nama-Nya akan dipermuliakan di antara segala bangsa. Penambahan jumlah bangsa yang memuliakan Dia adalah tanda dari kemenangan universal Injil.
Bagi kita saat ini, Yesaya 26:15 adalah pengingat yang menyejukkan. Di tengah ketidakpastian dunia dan berbagai persoalan yang dihadapi, kita dapat bersandar pada keyakinan bahwa Tuhan berdaulat. Ia bekerja dalam sejarah, Ia mendekati setiap penjuru bumi, dan Ia akan memuliakan diri-Nya pada waktu-Nya. Ketenangan dan kedamaian sejati hanya dapat ditemukan dalam penyerahan diri kepada-Nya yang berkuasa dan mengasihi. Dengan menambahkan bangsa-bangsa ke dalam pelukan-Nya, Ia menunjukkan kasih-Nya yang tak terbatas dan kuasa penebusan-Nya yang kekal.