Ayat Yesaya 28:19 menyampaikan sebuah peringatan yang kuat, menggugah kita untuk merenungkan bagaimana kita menyikapi firman dan kebenaran yang disampaikan. Kutipan ini berasal dari bagian di mana Nabi Yesaya berbicara kepada para pemimpin Israel yang keras kepala dan mengabaikan peringatan Tuhan. Mereka merasa aman dengan perjanjian mereka dan kebijaksanaan duniawi mereka, namun Tuhan melalui Yesaya mengingatkan bahwa hanya di dalam Dia dan firman-Nya terdapat keamanan yang sejati.
"Setiap kali ia datang, ia akan menangkap kamu; setiap pagi ia akan datang, setiap siang, setiap malam." Kata "ia" di sini merujuk pada ketakutan, kesusahan, atau penghakiman yang akan datang sebagai konsekuensi dari ketidaktaatan dan pengabaian terhadap firman Tuhan. Ini bukan hanya ancaman sesaat, tetapi sebuah proses yang terus-menerus, menembus setiap waktu dan setiap aspek kehidupan. Pagi, siang, dan malam melambangkan ketidakmungkinan untuk melarikan diri dari akibat yang telah diperingatkan. Ini menekankan urgensi dan sifat tak terhindarkan dari konsekuensi tersebut.
Pesan dalam Yesaya 28:19 relevan hingga kini. Di tengah arus informasi yang deras dan godaan duniawi yang tak henti, umat manusia seringkali terlena dan abai terhadap kebenaran spiritual. Kita mungkin sibuk dengan urusan sehari-hari, merasa cukup pintar, atau mengandalkan kekuatan sendiri. Namun, firman Tuhan, melalui berbagai cara, terus berusaha menjangkau kita. Peringatan ini mengingatkan kita untuk tidak pernah meremehkan suara kebenaran, baik yang disampaikan melalui kitab suci, nasihat rohani, maupun bisikan hati nurani yang digerakkan oleh Roh Kudus.
Ketika kita mengabaikan peringatan ini, kita membuka diri terhadap kerentanan. Keselamatan dan kedamaian sejati hanya ditemukan dalam kepatuhan terhadap firman Tuhan. Ayat ini mendorong kita untuk hidup dalam kewaspadaan rohani. Kewaspadaan bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan kesadaran akan kebenaran dan pentingnya mendengarkan serta bertindak sesuai dengan firman Tuhan. Dengan mendengarkan dan memegang teguh firman-Nya, kita membangun fondasi yang kokoh yang tidak akan tergoyahkan oleh badai kehidupan, dan kita akan menemukan perlindungan yang dijanjikan oleh Tuhan.