Yesaya 3:12

"Tentang umat-Ku, penindas-penindas memerintah mereka, dan orang-orang yang berkuasa atas mereka menguasai mereka."
Keadilan Terinjak

Ilustrasi: Keadilan yang Terinjak

Peringatan yang Menggugah

Ayat ini dari Kitab Yesaya, pasal 3 ayat 12, menyampaikan sebuah peringatan keras yang ditujukan kepada umat Tuhan. Frasa "penindas-penindas memerintah mereka, dan orang-orang yang berkuasa atas mereka menguasai mereka" menggambarkan sebuah kondisi sosial dan politik yang sangat memprihatinkan. Ini bukan sekadar deskripsi kondisi biasa, melainkan sebuah diagnosis atas kegagalan kepemimpinan dan dampak buruknya terhadap masyarakat. Tuhan melalui nabi-Nya, Yesaya, menyoroti adanya ketidakadilan yang merajalela, di mana mereka yang seharusnya melindungi dan melayani malah menjadi penindas.

Dampak Penindasan dan Ketidakadilan

Ketika penindasan menjadi ciri khas para pemimpin, maka keadilan akan lenyap. Rakyat, yang seharusnya merasa aman dan terlindungi, justru hidup dalam ketakutan dan penindasan. Orang-orang yang seharusnya menjadi wakil Tuhan di bumi, yang memegang amanah untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan, malah menyalahgunakan kekuasaan mereka. Mereka tidak bertindak sebagai gembala yang baik, melainkan sebagai serigala yang memangsa domba-dombanya. Ini adalah gambaran masyarakat yang terjerumus dalam kehancuran moral dan spiritual.

Kondisi seperti ini sering kali merupakan akumulasi dari berbagai dosa dan pelanggaran, baik oleh para pemimpin maupun oleh masyarakat secara umum. Korupsi, keserakahan, dan ketidakpedulian terhadap sesama dapat mengikis fondasi moral suatu bangsa. Ketika para penguasa lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kesejahteraan rakyat, maka penindasan menjadi tak terhindarkan. Mereka yang lemah dan tidak berdaya akan menjadi korban utama dari sistem yang rusak ini.

Panggilan untuk Keadilan Sejati

Namun, ayat ini tidak hanya berhenti pada deskripsi masalah. Di balik peringatan ini terselip sebuah kerinduan ilahi akan keadilan sejati. Tuhan selalu menghendaki agar pemimpin menjalankan tugas mereka dengan integritas, kejujuran, dan kasih. Mereka dipanggil untuk menjadi alat keadilan dan berkat bagi masyarakat. Ketika para penguasa bertindak dengan cara yang sebaliknya, itu berarti mereka telah menyimpang dari kehendak Tuhan.

Pesan Yesaya 3:12 menjadi pengingat bagi kita semua, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, untuk senantiasa berjuang demi keadilan. Keadilan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap pribadi. Kita dipanggil untuk bersuara bagi yang tertindas, untuk menolak segala bentuk ketidakadilan, dan untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang diajarkan Tuhan. Keadilan yang sejati akan membawa pemulihan dan berkat, bukan hanya bagi individu, tetapi juga bagi seluruh bangsa.