Yesaya 51:8

"Sebab funga akan memakannya seperti bulu domba, dan ulat akan memakannya seperti barang lodoh. Tetapi kebenaran-Ku akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan-Ku turun-temurun."

Janji Keabadian di Tengah Perubahan

Dalam lautan kehidupan yang selalu berubah, kita seringkali mencari jangkar yang kokoh, sesuatu yang dapat kita pegang erat ketika badai datang. Kitab Yesaya, khususnya pasal 51 ayat 8, menawarkan sebuah penghiburan yang mendalam dan janji yang tak tergoyahkan. Ayat ini berbicara tentang ketidakkekalan segala sesuatu yang tampak kuat di mata manusia, seperti pakaian yang dapat dimakan ngengat atau barang yang lapuk dimakan usia. Namun, di tengah kefanaan duniawi ini, ada sebuah kebenaran abadi yang ditegaskan: kebenaran dan keselamatan dari Tuhan.

Kebenaran Tuhan Abadi Keselamatan-Nya untuk Generasi

Ilustrasi visual janji kebenaran dan keselamatan ilahi.

Penyair ilahi menggunakan metafora yang sangat gamblang untuk menggambarkan sifat sementara dari kekuatan dan kemuliaan duniawi. "Funga akan memakannya seperti bulu domba, dan ulat akan memakannya seperti barang lodoh." Ini adalah pengingat bahwa segala sesuatu yang terbuat dari materi, sekokoh apa pun kelihatannya, pada akhirnya akan mengalami kerusakan dan kehancuran. Kekayaan, kekuasaan, bahkan peradaban terkuat sekalipun, seperti barang-barang yang kita kenakan sehari-hari, memiliki batas umurnya.

Namun, inti pesan dari Yesaya 51:8 bukanlah pesimisme tentang kehancuran, melainkan optimisme yang teguh tentang keabadian sumber daya ilahi. "Tetapi kebenaran-Ku akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan-Ku turun-temurun." Di sinilah letak harapan sejati. Kebenaran Allah, yang merupakan sifat dasar-Nya dan firman-Nya yang setia, tidak akan pernah usang atau rusak. Ia adalah fondasi yang tidak dapat digoyahkan, sebuah standar moral yang abadi, dan janji yang selalu terpenuhi. Keselamatan yang Ia tawarkan, melalui tindakan penyelamatan-Nya yang terus-menerus, tidak hanya untuk satu generasi tetapi "turun-temurun." Ini menunjukkan sifat anugerah dan pemeliharaan-Nya yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Mengimani yang Tak Terlihat

Di zaman yang serba cepat dan materialistis ini, sangat mudah untuk terpaku pada hal-hal yang tampak nyata dan dapat diukur. Namun, Yesaya 51:8 mendorong kita untuk mengalihkan pandangan kita dari yang sementara kepada yang kekal. Kebenaran dan keselamatan Allah bukanlah konsep abstrak yang hanya ada di masa lalu. Ia adalah kekuatan hidup yang aktif di masa kini dan jaminan untuk masa depan. Ketika kita menghadapi ketidakpastian, kekecewaan, atau perubahan yang tak terhindarkan dalam hidup, janji ini menjadi pengingat bahwa ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih kekal yang menopang kita.

Memahami dan mengimani Yesaya 51:8 berarti menaruh kepercayaan kita pada karakter Allah yang tidak berubah. Ini berarti mengenali bahwa meskipun dunia di sekitar kita mungkin bergejolak dan berubah, kesetiaan dan kasih karunia-Nya akan selalu ada. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan harapan yang berakar pada realitas ilahi, bukan pada fluktuasi kondisi duniawi. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan ketenangan dan keyakinan, mengetahui bahwa kita dipegang oleh tangan yang tidak akan pernah melepaskan dan didukung oleh kebenaran yang tidak akan pernah runtuh.