"Dan ketika Yosua dan orang Israel selesai memukul mereka dengan pukulan yang hebat, sehingga mereka lenyap, dan orang-orang yang tertinggal dari mereka lari ke kota-kota yang berkubu."
Ayat Yosua 10:20 adalah sebuah deskripsi yang kuat mengenai sebuah momen krusial dalam sejarah bangsa Israel. Setelah pertempuran sengit yang dipimpin oleh Yosua, musuh-musuh mereka dikalahkan dengan telak. Kata-kata "memukul mereka dengan pukulan yang hebat, sehingga mereka lenyap" menggambarkan kehancuran yang luar biasa dialami oleh lawan-lawan Israel. Ini bukan sekadar kemenangan biasa, melainkan sebuah pemusnahan yang efektif, yang memastikan bahwa ancaman terhadap bangsa pilihan Allah dapat diatasi untuk sementara waktu.
Kisah ini terjadi pada masa penaklukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel, yang merupakan perintah langsung dari Tuhan. Yosua, sebagai penerus Musa, memiliki tugas berat untuk memimpin umat Tuhan memasuki dan menguasai tanah perjanjian. Di tengah perjalanan ini, mereka menghadapi berbagai pertempuran melawan bangsa-bangsa yang mendiami tanah tersebut. Yosua 10 khususnya mencatat serangkaian kemenangan gemilang yang diperoleh Israel, seringkali dengan pertolongan supranatural dari Tuhan.
Peristiwa yang mengarah pada ayat 10:20 ini melibatkan serangan gabungan lima raja Amori yang membentuk aliansi untuk melawan Yosua dan pasukannya. Pertempuran itu berlangsung di Gibeon, sebuah kota yang baru saja berdamai dengan Israel melalui tipu daya. Tuhan berfirman kepada Yosua untuk tidak takut karena Dia akan menyerahkan musuh-musuh itu ke dalam tangan Israel. Dan sungguh, Tuhan bertindak dengan dahsyat, bahkan membuat matahari dan bulan berhenti agar Israel dapat menyelesaikan kekalahannya.
Kemudian, setelah pertempuran di dataran, para raja yang melarikan diri mencari perlindungan di gua di Makkeda. Yosua memerintahkan pasukannya untuk menahan mereka di gua itu, sebuah strategi yang cerdas untuk mencegah pelarian lebih lanjut dan memastikan kemenangan total. Setelah mengepung dan mengalahkan kota-kota sekitarnya, Yosua akhirnya berhadapan kembali dengan para raja yang terperangkap. Mereka dikeluarkan dari gua, dan Yosua memerintahkan para pemimpin militernya untuk menginjak leher para raja tersebut sebagai simbol penaklukan penuh.
Nah, pada titik inilah ayat Yosua 10:20 menjadi klimaksnya. Setelah semua tindakan penghancuran itu, "orang-orang yang tertinggal dari mereka lari ke kota-kota yang berkubu." Ini menunjukkan bahwa meskipun kekalahan para pemimpin itu telak, masih ada sisa-sisa pasukan musuh yang mencoba menyelamatkan diri. Namun, kemenangan yang dicapai Israel begitu besar dan menentukan, sehingga para pelarian itu hanya bisa berharap untuk menemukan perlindungan di benteng-benteng yang telah mereka persiapkan. Ayat ini menekankan efektivitas dan kebesaran kemenangan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya. Ini adalah pengingat bahwa ketika Tuhan berpihak, tidak ada musuh yang dapat bertahan. Yosua 10:20 bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi dan penguat iman bagi setiap orang yang menghadapi pertempuran dalam hidup mereka, mengingatkan bahwa kemenangan sejati datang dari Allah.