"TUHAN berfirman kepada Yosua: Janganlah takut kepada mereka, sebab besok, pada waktu ini juga, Aku akan menyerahkan mereka semua yang kalah berperang ke tanganmu; kamu akan membunuh mereka, tetapi janganlah kamu membiarkan seorang pun yang hidup."
Ayat Yosua 11:8 merupakan salah satu momen krusial dalam penaklukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel. Ayat ini bukan sekadar sebuah catatan sejarah, melainkan sebuah janji dan peneguhan dari Allah bagi Yosua dan seluruh umat-Nya. Di tengah kekhawatiran dan kemungkinan menghadapi pasukan musuh yang tangguh, Allah hadir untuk memberikan kekuatan dan kepastian.
Kita perlu memahami konteks di balik firman ini. Bangsa Israel baru saja melewati perjalanan panjang di padang gurun dan sekarang diperintahkan untuk memasuki tanah perjanjian yang sudah dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya. Namun, tanah ini tidak kosong. Tanah Kanaan dihuni oleh berbagai bangsa yang kuat, termasuk raja-raja yang bersatu di Hazor untuk melawan Israel. Gambaran ini pasti menimbulkan rasa gentar dan ketakutan dalam hati para pejuang Israel. Bagaimana mungkin mereka yang baru saja keluar dari perbudakan dan belum memiliki pengalaman militer yang mumpuni dapat mengalahkan bangsa-bangsa yang sudah lama mendiami tanah itu?
Di sinilah pentingnya firman TUHAN yang disampaikan kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka." Allah tidak mengabaikan realitas ancaman yang dihadapi umat-Nya. Ia tahu betapa beratnya tantangan itu. Namun, Ia juga mengingatkan Yosua bahwa kemenangan bukanlah bergantung pada kekuatan manusia semata, melainkan pada kehadiran dan campur tangan-Nya. "sebab besok, pada waktu ini juga, Aku akan menyerahkan mereka semua yang kalah berperang ke tanganmu." Ini adalah janji yang spesifik dan pasti. Allah berjanji untuk memberikan kemenangan, untuk menyerahkan musuh ke dalam tangan Israel.
Perintah selanjutnya, "kamu akan membunuh mereka, tetapi janganlah kamu membiarkan seorang pun yang hidup," menunjukkan aspek dari tugas yang diberikan kepada bangsa Israel. Ini adalah perintah ilahi yang harus ditaati, bagian dari pembersihan tanah dari penyembahan berhala dan praktik-praktik yang tidak berkenan di hadapan Allah. Meskipun perintah ini mungkin terlihat keras bagi pemahaman modern, penting untuk melihatnya dalam konteks perjanjian Allah dengan Israel dan tujuan-Nya untuk mendirikan umat yang kudus bagi-Nya di tanah perjanjian.
Bagi kita saat ini, Yosua 11:8 dapat menjadi pengingat yang kuat. Hidup ini sering kali penuh dengan "musuh" yang harus kita hadapi: tantangan, kesulitan, godaan, atau bahkan ketakutan pribadi. Terkadang, kita merasa kecil dan tidak berdaya menghadapi badai kehidupan. Namun, ayat ini mengajarkan bahwa kita tidak perlu takut. Seperti Yosua, kita dapat bersandar pada janji Allah. Ia tidak pernah menjanjikan jalan yang mudah, tetapi Ia berjanji akan selalu bersama kita.
Kemenangan yang dijanjikan Allah kepada Yosua dan bangsa Israel adalah gambaran kemenangan yang lebih besar yang dapat kita alami melalui Kristus Yesus. Melalui iman, kita diberi kekuatan untuk mengatasi dosa, ketakutan, dan segala kekuatan yang berusaha menjauhkan kita dari Allah. Marilah kita mengambil hati firman ini, mempercayai janji-Nya, dan berjalan maju dengan keyakinan, mengetahui bahwa dengan pertolongan-Nya, kita dapat menghadapi apa pun yang menghadang.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kisah Yosua dan penaklukan Kanaan, Anda dapat membaca kitab Yosua secara keseluruhan.