Inilah daerah-daerah milik orang Israel, yang oleh Imam Eleazar dan Yosua bin Nun, serta kepala-kepala kaum keluarga orang Israel, telah dibagikan kepada mereka sebagai tanah pusaka.
Ayat pertama dari pasal 14 Kitab Yosua ini menjadi penanda penting dalam narasi bangsa Israel. Setelah bertahun-tahun diperjuangkan di bawah kepemimpinan Yosua, tanah Kanaan yang dijanjikan kini akan dibagi-bagikan secara permanen kepada kedua belas suku Israel. Ayat ini menegaskan otoritas pembagian tersebut, menyebutkan nama-nama pemimpin rohani dan militer yang bertanggung jawab, yaitu Imam Eleazar dan Yosua bin Nun, serta para kepala kaum keluarga dari setiap suku. Ini menunjukkan bahwa pembagian tanah bukan hanya sekadar penaklukan militer, tetapi juga sebuah proses yang dilembagakan dan diakui secara ilahi serta struktural.
Pembagian ini merupakan puncak dari perjalanan panjang bangsa Israel, mulai dari janji Abraham di tanah asing, perbudakan di Mesir, kelepasan melalui Musa, perjalanan di padang gurun, hingga akhirnya tiba di tanah yang melimpah ruah. Yosua 14:1 bukan hanya tentang pembagian geografis, tetapi juga tentang pemenuhan janji Tuhan kepada leluhur mereka. Tanah itu diberikan sebagai pusaka abadi, menandakan hak kepemilikan yang tidak bisa dicabut dan sebuah fondasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk hidup dalam berkat dan keamanan di bawah naungan Tuhan.
Proses yang diawali dengan ayat ini melibatkan penentuan batas-batas wilayah secara teliti. Setiap suku mendapatkan bagiannya berdasarkan ukuran keluarga dan kebutuhan mereka, meskipun dalam praktiknya, distribusi ini terkadang membawa tantangan dan perselisihan. Namun, dasar dari segala pembagian adalah firman dan janji Tuhan. Imam Eleazar, yang menggantikan Harun sebagai imam besar, memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa pembagian ini dilakukan sesuai dengan tuntunan Tuhan, kemungkinan besar melalui undian atau metode ilahi lainnya yang telah ditetapkan.
Kehadiran Yosua bin Nun, murid setia Musa dan pemimpin yang dipilih Tuhan, memberikan legitimasi tambahan pada proses ini. Ia adalah simbol transisi kepemimpinan dan keberlanjutan rencana ilahi. Bersama para kepala suku, mereka bertugas memastikan bahwa setiap suku menerima bagiannya dengan adil. Ayat ini menegaskan kembali komitmen Tuhan untuk memenuhi janji-Nya kepada umat-Nya, memberikan mereka rumah dan identitas yang kokoh di tanah perjanjian. Oleh karena itu, Yosua 14:1 adalah titik balik fundamental yang menandai dimulainya kehidupan menetap bangsa Israel di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan sebagai warisan turun-temurun.