Kisah Yosua pasal 6:25 adalah sebuah ayat yang mungkin sering terlewatkan di tengah gemuruh kemenangan bangsa Israel dalam merebut Yerikho. Namun, di balik narasi penaklukan itu, tersimpan sebuah pelajaran berharga tentang anugerah, keberanian, dan konsekuensi dari sebuah pilihan. Ayat ini secara spesifik menyoroti nasib Rehab, seorang wanita Kanaan yang meskipun hidup di tengah-tengah bangsa yang akan dihancurkan, justru mendapatkan keselamatan.
Rehab: Sosok yang Tak Terduga
Rehab adalah seorang pelacur di Yerikho. Dalam masyarakat kuno, profesinya menempatkannya di pinggiran sosial, jauh dari status yang terhormat. Namun, ketika dua orang pengintai dari Israel datang ke rumahnya, Rehab mengambil keputusan yang luar biasa. Alih-alih mengkhianati mereka demi keselamatannya sendiri di bawah kekuasaan raja Yerikho, ia memilih untuk melindungi mereka. Tindakan ini didasari oleh pengakuannya atas kuasa Tuhan Israel dan keyakinannya bahwa Tuhan telah menyerahkan tanah itu kepada bangsa Israel.
"Berkatalah ia kepada mereka: 'Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan tanah ini kepadamu dan ketakutan terhadap kamu menimpa kami...' " (Yosua 2:9). Pengakuan ini bukanlah sesuatu yang sederhana. Di tengah ketakutan dan ketidakpastian, Rehab mengakui kedaulatan Allah yang ia sendiri belum sepenuhnya kenal. Ia melihat lebih dari sekadar kekuatan militer; ia melihat campur tangan ilahi.
Perjanjian dan Janji Keselamatan
Sebagai imbalan atas perlindungan dan kerahasiaan yang diberikan Rehab kepada para pengintai, ia meminta sebuah janji: bahwa keluarganya akan diselamatkan ketika Yerikho dihancurkan. Ia diminta untuk mengikatkan tali kirmizi berwarna ungu di jendela rumahnya, sebagai tanda bagi bangsa Israel untuk tidak membunuh siapa pun yang berada di dalam rumah itu. Ketaatan Rehab pada instruksi ini, bahkan hingga mengikatkan tali itu, menunjukkan keseriusan dan imannya.
Ayat Yosua 6:25 menegaskan bahwa janji itu ditepati. Yosua, sebagai pemimpin, menjunjung tinggi perjanjian yang telah dibuat. "Tetapi Yosua membiarkan hidup Rehab, perempuan sundal itu, beserta kaum keluarganya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia; ia membiarkan mereka hidup sampai hari ini..." Kalimat "sampai hari ini" menunjukkan bahwa keselamatan Rehab dan keluarganya bukan hanya sesaat, tetapi berlanjut hingga masa penulisan sejarah tersebut. Ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan menghargai iman yang tulus, bahkan dari orang yang dianggap hina.
Pelajaran Abadi
Kisah Rehab yang tercatat dalam Yosua 6:25 mengajarkan kita beberapa hal fundamental. Pertama, iman tidak mengenal batas sosial atau status. Rehab, seorang pelacur, dapat menunjukkan iman yang lebih besar daripada banyak orang Israel pada masanya. Kedua, iman seringkali menuntut keberanian untuk bertindak melawan arus, bahkan ketika itu berisiko. Rehab mempertaruhkan nyawanya demi keyakinannya. Ketiga, anugerah Tuhan itu luas dan dapat menjangkau siapa saja yang percaya dan bertindak berdasarkan keyakinannya. Ia tidak memandang bulu.
Kisah ini juga menjadi pengingat bahwa tindakan kecil penuh iman dapat membawa dampak yang luar biasa, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita. Rehab tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga seluruh keluarganya. Ia menjadi bagian dari garis keturunan keselamatan yang akhirnya melahirkan Mesias. Sungguh sebuah pelajaran yang inspiratif dan mengharukan dari sebuah ayat yang singkat namun sarat makna.