Kitab Zakharia, salah satu kitab kenabian dalam Perjanjian Lama, penuh dengan penglihatan visioner dan nubuat yang mengarah pada pemulihan dan penebusan. Di antara berbagai gambaran yang disajikan, ayat 14:3 menonjol dengan kekuatannya yang dramatis dan janji kemenangan ilahi yang tak terbantahkan. Ayat ini berbunyi, "Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu, seperti Ia berperang pada hari pertempuran." Kata-kata ini bukan sekadar metafora; mereka adalah deklarasi definitif tentang intervensi Tuhan dalam sejarah umat manusia untuk menegakkan keadilan dan mengalahkan segala kekuatan yang menentang kehendak-Nya.
Konteks Zakharia 14 secara umum berbicara tentang hari Tuhan, sebuah periode kedatangan Kristus yang akan membawa penghakiman atas bangsa-bangsa yang menentang umat-Nya dan pemulihan bagi Yerusalem. Ayat 3 ini menyoroti aspek penghakiman tersebut. Tuhan tidak hanya akan mengizinkan peristiwa terjadi, tetapi Ia sendiri akan secara aktif terlibat dalam "berperang." Ini menunjukkan kekuatan dan otoritas-Nya yang mutlak atas alam semesta. Ia bukan sekadar pengamat pasif, melainkan komandan tertinggi yang memimpin pasukan-Nya menuju kemenangan. Frasa "seperti Ia berperang pada hari pertempuran" mengingatkan kita pada tindakan-tindakan penyelamatan Tuhan di masa lalu, seperti saat Ia membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir atau saat Ia mengalahkan musuh-musuh mereka di Kanaan. Ini adalah pengulangan kuasa ilahi yang sama, tetapi kali ini dalam skala yang lebih besar dan final.
Bagi orang percaya, nubuat ini memberikan sumber penghiburan dan harapan yang luar biasa. Di tengah ketidakadilan dunia, penindasan, dan berbagai tantangan yang dihadapi, ayat ini menegaskan bahwa pada akhirnya, Tuhan yang berkuasa akan campur tangan. Kekuatan-kekuatan duniawi yang tampak mengancam dan tak terkalahkan pada akhirnya akan tunduk di hadapan kekuatan ilahi. Ini adalah pengingat bahwa tujuan akhir dari sejarah bukanlah kekacauan atau dominasi kejahatan, melainkan kedaulatan Tuhan yang memimpin umat-Nya menuju kemenangan kekal.
Memahami Zakharia 14:3 dalam konteks yang lebih luas, kita melihat gambaran tentang bagaimana Tuhan akan memulihkan segala sesuatu. Pertempuran yang digambarkan di sini bukanlah perang antar manusia semata, melainkan sebuah konflik kosmis di mana Tuhan sendiri berperan sebagai pejuang utama. Ini menandakan penegakan pemerintahan-Nya yang adil di bumi. Bangsa-bangsa yang dulunya memberontak dan menentang Tuhan pada akhirnya akan dihakimi dan dikalahkan. Ini adalah janji keadilan tertinggi, di mana setiap tindakan kejahatan akan dibalas dan setiap penderitaan umat Tuhan akan diakhiri.
Lebih dari sekadar gambaran penghakiman, ayat ini juga mengandung janji tentang kedamaian yang akan datang setelah pertempuran. Ketika Tuhan memenangkan peperangan-Nya, penindasan akan berakhir, dan kedaulatan-Nya akan diakui oleh seluruh bumi. Ini adalah visi masa depan yang penuh harapan, di mana keadilan akan berkuasa dan umat Tuhan akan hidup dalam damai sejahtera di bawah pemerintahan-Nya. Oleh karena itu, Zakharia 14:3 bukan hanya tentang peperangan, tetapi juga tentang hasil akhir dari peperangan tersebut: kemenangan Tuhan dan kedamaian abadi bagi mereka yang setia kepada-Nya. Kita dipanggil untuk menaruh kepercayaan kita pada janji ini, mengetahui bahwa Dia yang berjanji adalah setia dan berkuasa untuk mewujudkannya.